Tabung vakum pertama kali dipasarkan oleh perusahaan
AS BD (Becton-Dickinson) di bawah nama dagang Vacutainer. Jenis tabung ini
berupa tabung reaksi yang hampa udara, terbuat dari kaca atau plastik. Ketika tabung
dilekatkan pada jarum, darah akan mengalir masuk ke dalam tabung dan berhenti
mengalir ketika sejumlah volume tertentu telah tercapai.
Jarum yang digunakan terdiri dari dua buah jarum yang dihubungkan oleh
sambungan berulir. Jarum pada sisi anterior digunakan untuk menusuk vena dan
jarum pada sisi posterior ditancapkan pada tabung. Jarum posterior diselubungi
oleh bahan dari karet sehingga dapat mencegah darah dari pasien mengalir
keluar. Sambungan berulir berfungsi untuk melekatkan jarum pada sebuah holder
dan memudahkan pada saat mendorong tabung menancap pada jarum posterior.
Keuntungan menggunakan metode pengambilan ini adalah, tak perlu
membagi-bagi sampel darah ke dalam beberapa tabung. Cukup sekali penusukan,
dapat digunakan untuk beberapa tabung secara bergantian sesuai dengan jenis tes
yang diperlukan. Untuk keperluan tes biakan kuman, cara ini juga lebih bagus
karena darah pasien langsung dapat mengalir masuk ke dalam tabung yang berisi
media biakan kuman. Jadi, kemungkinan kontaminasi selama pemindahan sampel pada
pengambilan dengan cara manual dapat dihindari.
Kekurangannya sulitnya pengambilan pada orang tua,
anak kecil, bayi, atau jika vena tidak bisa diandalkan (kecil, rapuh), atau
jika pasien gemuk. Untuk mengatasi hal ini mungkin bisa digunakan jarum
bersayap (winged needle).
Jarum bersayap atau sering juga dinamakan jarum “kupu-kupu” hampir sama dengan jarum vakutainer seperti yang disebutkan di atas. Perbedaannya adalah, antara jarum anterior dan posterior terdapat dua buah sayap plastik pada pangkal jarum anterior dan selang yang menghubungkan jarum anterior dan posterior. Jika penusukan tepat mengenai vena, darah akan kelihatan masuk pada selang (flash).
Jarum bersayap atau sering juga dinamakan jarum “kupu-kupu” hampir sama dengan jarum vakutainer seperti yang disebutkan di atas. Perbedaannya adalah, antara jarum anterior dan posterior terdapat dua buah sayap plastik pada pangkal jarum anterior dan selang yang menghubungkan jarum anterior dan posterior. Jika penusukan tepat mengenai vena, darah akan kelihatan masuk pada selang (flash).
Prosedur :
·
Persiapkan
alat-alat yang diperlukan : jarum, kapas alkohol 70%, tali pembendung
(turniket), plester, tabung vakum.
·
Pasang jarum
pada holder, pastikan terpasang erat.
·
Lakukan
pendekatan pasien dengan tenang dan ramah; usahakan pasien senyaman mungkin.
·
Identifikasi
pasien dengan benar sesuai dengan data di lembar permintaan.
·
Verifikasi
keadaan pasien, misalnya puasa atau konsumsi obat. Catat bila pasien minum obat
tertentu, tidak puasa dsb.
·
Minta pasien
meluruskan lengannya, pilih lengan yang banyak melakukan aktifitas.
·
Minta pasien
mengepalkan tangan.
·
Pasang tali
pembendung (turniket) kira-kira 10 cm di atas lipat siku.
·
Pilih bagian
vena median cubital atau cephalic. Lakukan perabaan (palpasi) untuk memastikan posisi
vena; vena teraba seperti sebuah pipa kecil, elastis dan memiliki dinding
tebal. Jika vena tidak teraba, lakukan pengurutan dari arah pergelangan ke
siku, atau kompres hangat selama 5 menit daerah lengan.
·
Bersihkan
kulit pada bagian yang akan diambil dengan kapas alcohol 70% dan biarkan
kering. Kulit yang sudah dibersihkan jangan dipegang lagi.
·
Tusuk bagian
vena dengan posisi lubang jarum menghadap ke atas. Masukkan tabung ke dalam
holder dan dorong sehingga jarum bagian posterior tertancap pada tabung, maka
darah akan mengalir masuk ke dalam tabung. Tunggu sampai darah berhenti
mengalir. Jika memerlukan beberapa tabung, setelah tabung pertama terisi, cabut
dan ganti dengan tabung kedua, begitu seterusnya.
·
Lepas
turniket dan minta pasien membuka kepalan tangannya. Volume darah yang diambil
kira-kira 3 kali jumlah serum atau plasma yang diperlukan untuk pemeriksaan.
·
Letakkan
kapas di tempat suntikan lalu segera lepaskan/tarik jarum. Tekan kapas beberapa
sat lalu plester selama kira-kira 15 menit. Jangan menarik jarum sebelum
turniket dibuka.
Menampung Darah Dalam Tabung
Beberapa jenis tabung sampel darah yang digunakan dalam praktek
laboratorium klinik adalah sebagai berikut :
·
Tabung tutup merah. Tabung ini tanpa penambahan zat additive, darah akan
menjadi beku dan serum dipisahkan dengan pemusingan. Umumnya digunakan untuk
pemeriksaan kimia darah, imunologi, serologi dan bank darah (crossmatching
test)
·
Tabung tutup kuning. Tabung ini berisi gel separator (serum
separator tube/SST) yang
fungsinya memisahkan serum dan sel darah. Setelah pemusingan, serum akan berada
di bagian atas gel dan sel darah berada di bawah gel. Umumnya digunakan untuk
pemeriksaan kimia darah, imunologi dan serologi
·
Tabung tutup hijau terang. Tabung ini berisi gel separator (plasma
separator tube/PST) dengan
antikoagulan lithium heparin. Setelah pemusingan, plasma akan berada di bagian
atas gel dan sel darah berada di bawah gel. Umumnya digunakan untuk pemeriksaan
kimia darah.
·
Tabung tutup ungu atau lavender. Tabung ini berisi EDTA. Umumnya
digunakan untuk pemeriksaan darah lengkap dan bank darah (crossmatch)
·
Tabung tutup biru. Tabung ini berisi natrium sitrat. Umumnya digunakan
untuk pemeriksaan koagulasi (mis. PPT, APTT)
·
Tabung tutup hijau. Tabung ini berisi natrium atau lithium heparin,
umumnya digunakan untuk pemeriksaan fragilitas osmotik eritrosit, kimia darah.
·
Tabung tutup biru gelap. Tabung ini berisi EDTA yang bebas
logam, umumnya digunakan untuk pemeriksaan trace element (zink, copper,
mercury) dan toksikologi.
·
Tabung tutup abu-abu terang. Tabung ini berisi natrium fluoride
dan kalium oksalat, digunakan untuk pemeriksaan glukosa.
·
Tabung tutup hitam ; berisi bufer sodium sitrat, digunakan untuk
pemeriksaan LED (ESR).
·
Tabung tutup pink ; berisi potassium EDTA, digunakan untuk pemeriksaan
imunohematologi.
·
Tabung tutup
putih ; potassium EDTA, digunakan untuk pemeriksaan molekuler/PCR dan bDNA.
·
Tabung tutup kuning dengan warna hitam di bagian atas ; berisi media
biakan, digunakan untuk pemeriksaan mikrobiologi – aerob, anaerob dan jamur
Beberapa hal penting dalam menampung sampel darah adalah :
·
Darah dari
syring atau suntikan harus dimasukkan ke dalam tabung dengan cara melepas jarum
lalu mengalirkan darah perlahan-lahan melalui dinding tabung. Memasukkan darah
dengan cara disemprotkan, apalagi tanpa melepas jarum, berpotensi menyebabkan
hemolisis. Memasukkan darah ke dalam tabung vakum dengan cara menusukkan jarum
pada tutup tabung, biarkan darah mengalir sampai berhenti sendiri ketika volume
telah terpenuhi.
·
Homogenisasi
sampel jika menggunakan antikoagulan dengan cara memutar-mutar tabung 4-5 kali
atau membolak-balikkan tabung 5-10 kali dengan lembut. Mengocok sampel
berpotensi menyebabkan hemolisis.
·
Urutan
memasukkan sampel darah ke dalam tabung vakum adalah : pertama – botol biakan
(culture) darah atau tabung tutup kuning-hitam kedua – tes koagulasi (tabung
tutup biru), ketiga – tabung non additive (tutup merah), keempat – tabung tutup
merah atau kuning dengan gel separator atau clot activator, tabung tutup
ungu/lavendet (EDTA), tabung tutup hijau (heparin), tabung tutup abu-abu (NaF
dan Na oksalat)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar