Sabtu, 19 Januari 2013

SISTEM GENITALIA MASCULINA


Organa Genetalia Masculina Eksterna
  1. Penis
  2. Scrotum
Penis
      = bahasa Latin = “ekor”, = phallus =   alat kelamin jantan
      Terdiri atas tiga bangunan silinder berisi jaringan spons. Dua rongga yang terletak di bagian atas berupa jaringan spons korpus kavernosa. Satu rongga lagi berada di bagian bawah yang berupa jaringan spons korpus spongiosum yang membungkus uretra.
      Ujung penis disebut dengan glan penis.
      Uretra pada penis dikelilingi oleh jaringan erektil yang rongga-rongganya banyak mengandung pembuluh darah dan ujung-ujung saraf perasa. Bila ada suatu rangsangan, rongga tersebut akan terisi penuh oleh darah sehingga penis menjadi tegang dan mengembang (ereksi).
      Fungsi penis = alat pembuangan sisa metabolisme berwujud cairan (urinasi) dan sebagai alat bantu reproduksi.
SCROTUM
      = kantung (terdiri dari kulit dan otot) yang membungkus testis atau buah zakar. Skrotum terletak di antara penis dan anus serta di depan perineum.
      Pada wanita, bagian ini serupa dengan labia mayora.
      berjumlah sepasangà kanan dan skrotum kiri.
      Di antara scrotum kanan dan skrotum kiri dibatasi oleh sekat yang berupa jaringan ikat dan otot polos (tunica dartos). 
      Tunica dartos berfungsi untuk menggerakan skrotum sehingga dapat mengerut dan mengendur.
      Di dalam skrotum juga tedapat serat-serat otot yang berasal dari penerusan otot lurik dinding perut yang disebut otot kremaster.
      Pada skrotum manusia terdapat rambut pubis. Rambut pubis mulai tumbuh sejak masa pubertas.
 The Integument is very thin, of a brownish color, and generally thrown into folds or rugæ. It is provided with sebaceous follicles, the secretion of which has a peculiar odor, and is beset with thinly scattered, crisp hairs, the roots of which are seen through the skin.
  The Dartos Tunic (tunica dartos= thin layer of non-striped muscular fibers, continuous, around the base of the scrotum, with the two layers of the superficial fascia of the groin and the perineum; it sends inward a septum, which divides the scrotal pouch into two cavities for the testes, and extends between the raphé and the under surface of the penis, as far as its root.
Fungsi utama :
      memberikan kepada testis suatu lingkungan yang memiliki suhu 1-8oC lebih dingin dibandingkan temperature rongga tubuh à pengaturan oleh sistem otot rangkap yang menarik testis mendekati dinding tubuh untuk memanasi testis atau membiarkan testis menjauhi dinding tubuh agar lebih dingin.
      suhu testis sekitar 34°C.
      Pengaturan suhu dilakukan dengan mengeratkan atau melonggarkan skrotum, sehingga testis dapat bergerak mendekat atau menjauhi tubuh.
      Testis akan diangkat mendekati tubuh pada suhu dingin dan bergerak menjauh pada suhu panas.
Organa Genetalia Masculina Interna
  1. testis,
  2. saluran pengeluaran à epididimis, vas deferens, saluran ejakulasi dan uretra
  3. kelenjar asesoris.
TESTIS
      = kelenjar kelamin jantan pada hewan dan manusia. 
      berjumlah sepasang (testes = jamak).
      dibungkus oleh skrotum, kantong kulit di bawah perut.
      Pada tubulus spermatikus terdapat otot kremaster 
      Selama masa pubertas, testis berkembang untuk memulai spermatogenesis. Ukuran testis bergantung pada produksi sperma (banyaknya spermatogenesis), cairan intersisial, dan produksi cairan dari sel Sertoli.
      Pada umumnya, kedua testis tidak sama besar. Dapat saja salah satu terletak lebih rendah dari yang lainnya. Hal ini diakibatkan perbedaan struktur anatomis pembuluh darah pada testis kiri dan kanan.
FUNGSI TESTIS
      - memproduksi sperma (spermatozoa)
      - memproduksi hormon seks pria seperti testosteron.
      Kerja testis di bawah pengawasan hormon gonadotropik dari kelenjar pituitari bagian anterior:
      luteinizing hormone (LH)
      Follicle-stimulating hormone (FSH)

      dibungkus oleh lapisan fibrosa yang disebut tunika albuginea.
       Di dalam testis terdapat banyak saluran yang disebut tubulus seminiferus. Tubulus ini dipenuhi oleh lapisan sel sperma yang sudah atau tengah berkembang.
      Spermatozoa (sel benih yang sudah siap untuk diejakulasikan), akan bergerak dari tubulus menuju rete testis, duktus efferen, dan epididimis. Bila mendapat rangsangan seksual, spermatozoa dan cairannya (semua disebut air mani) akan dikeluarkan ke luar tubuh melalui vas deferen dan akhirnya, penis.
      Di antara tubulus seminiferus terdapat sel khusus yang disebut selintersisial Leydig. Sel Leydig memproduksi hormon testosteron.
STRUCTURE :
      The glandular structure of the testis consists of numerous lobules.
      Their number, in a single testis, is estimated by Berres at 250, and by Krause at 400.
      They differ in size according to their position, those in the middle of the gland being larger and longer. The lobules  are conical in shape, the base being directed toward the circumference of the organ, the apex toward the mediastinum.
      Each lobule is contained in one of the intervals between the fibrous septa which extend between the mediastinum testis and the tunica albuginea, and consists of from one to three, or more, minute convoluted tubes, the tubuli seminiferi. 
      The tubules may be separately unravelled, by careful dissection under water, and may be seen to commence either by free cecal ends or by anastomotic loops. They are supported by loose connective tissue which contains here and there groups of “interstitial cells” containing yellow pigment granules. The total number of tubules is estimated by Lauth at 840, and the average length of each is 70 to 80 cm. Their diameter varies from 0.12 to 0.3 mm.
 The Intercrural Fascia (intercolumnar or external spermatic fascia) is a thin membrane, prolonged downward around the surface of the cord and testis (see page 411). It is separated from the dartos tunic by loose areolar tissue.
  The Cremaster consists of scattered bundles of muscular fibers connected together into a continuous covering by intermediate areolar tissue (see page 414).
  The Infundibuliform Fascia (tunica vaginalis communis [testis et funiculi spermatici]) is a thin layer, which loosely invests the cord; it is a continuation downward of the transversalis fascia (see page 418).

VESSELS AND NERVES
The arteries supplying the coverings of the testes are: the superficial and deep external pudendal branches of the femoral, the superficial perineal branch of the internal pudendal, and the cremasteric branch from the inferior epigastric.
The veins follow the course of the corresponding arteries. The lymphatics end in the inguinal lymph glands.
The nerves are the ilioinguinal and lumboinguinal branches of the lumbar plexus, the two superficial perineal branches of the internal pudendal nerve, and the pudendal branch of the posterior femoral cutaneous nerve.
FUNICULUS SPERMATICUS
      extends from the abdominal inguinal ring, where the structures of which it is composed converge, to the back part of the testis.
      In the abdominal wall the cord passes obliquely along the inguinal canal, lying at first beneath the Obliquus internus, and upon the fascia transversalis; but nearer the pubis, it rests upon the inguinal and lacunar ligaments, having the aponeurosis of the Obliquus externus in front of it, and the inguinal falx behind it. It then escapes at the subcutaneous ring, and descends nearly vertically into the scrotum. The left cord is rather longer than the right, consequently the left testis hangs somewhat lower than its fellow.
STRUCTURE OF THE SPERMATIC CORD
The spermatic cord is composed of arteries, veins, lymphatics, nerves, and the excretory duct of the testis.
These structures are connected together by areolar tissue, and invested by the layers brought down by the testis in its descent.
  
The arteries of the cord are: the internal and external spermatics; and the artery to the ductus deferens.
  The internal spermatic artery, a branch of the abdominal aorta, escapes from the abdomen at the abdominal inguinal ring, and accompanies the other constituents of the spermatic cord along the inguinal canal and through the subcutaneous inguinal ring into the scrotum. It then descends to the testis, and, becoming tortuous, divides into several branches, two or three of which accompany the ductus deferens and supply the epididymis, anastomosing with the artery of the ductus deferens: the others supply the substance of the testis.
  The external spermatic artery is a branch of the inferior epigastric artery. It accompanies the spermatic cord and supplies the coverings of the cord, anastomosing with the internal spermatic artery.
  The artery of the ductus deferens, a branch of the superior vesical, is a long, slender vessel, which accompanies the ductus deferens, ramifying upon its coats, and anastomosing with the internal spermatic artery near the testis.
THE SPERMATIC VEINS
plexus pampiniformis,which forms the chief mass of the cord; the vessels composing this plexus are very numerous, and ascend along the cord in front of the ductus deferens; below the subcutaneous inguinal ring they unite to form three or four veins, which pass along the inguinal canal, and, entering the abdomen through the abdominal inguinal ring, coalesce to form two veins. These again unite to form a single vein, which opens on the right side into the inferior vena cava, at an acute angle, and on the left side into the left renal vein, at a right angle.
SALURAN REPRODUKSI
  1. Epididimis
  2. Vas deferens
  3. Ductus Eyaculatorius
  4. Urethra
EPIDIDIMIS
      tempat pematangan sperma
      = saluran berkelok-kelok di dalam skrotum yang keluar dari testis. Epididimis berjumlah sepasang di sebelah kanan dan kiri.
      Epididimis berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara sperma sampai sperma menjadi matang dan bergerak menuju vas deferens
       The epididymis consists of :
      a central portion or body; an upper enlarged extremity the head(globus major); and a lower pointed extremity, the tail (globus minor), which is continuous with the ductus deferens, the duct of the testis.
       The head is intimately connected with the upper end of the testis by means of the efferent ductules of the gland
       the tail is connected with the lower end by cellular tissue, and a reflection of the tunica vaginalis.
      The lateral surface, head and tail of the epididymis are free and covered by the serous membrane; the body is also completely invested by it, excepting along its posterior border; while between the body and the testis is a pouch, named the sinus of the epididymis (digital fossa). The epididymis is connected to the back of the testis by a fold of the serous membrane.
VAS DEFERENS
      saluran sperma dari testis ke kantong sperma
      = duktus deferens)
      merupakan saluran lurus yang mengarah ke atas dan merupakan lanjutan dari epididimis.
      Vas deferens tidak menempel pada testis dan ujung salurannya terdapat di dalam kelenjar prostat.
      berfungsi sebagai saluran tempat jalannya sperma dari epididimis menuju kantung semen atau kantung mani (vesikula seminalis).
Ductus Ejaculatorius
      = Saluran ejakulasi merupakan saluran pendek yang menghubungkan kantung semen dengan uretra.
      Berfungsi untuk mengeluarkan sperma agar masuk ke dalam uretra
Urethra
      Merupakan saluran akhir reproduksi yang terdapat di dalam penis.
      Berfungsi sebagai saluran kelamin yang berasal dari kantung semen dan saluran untuk membuang urin dari kantung kemih.
KELENJAR KELAMIN
Kumpulan kelenjar aksesoris terdiri dari
1.vesicula seminalis
2. prostate,
3. bulbouretralis.
      Sebelum ejakulasi, kelenjar tersebut mensekresikan mucus bening yang menetralkan setiap urine asam yang masih tersisa dalam uretra.
      Sel-sel sperma dapat bergerak dan mungkin aktif mengadakan metabolisme setelah mengadakan kontak dengan plasma semen. Plasma semen mempunyai dua fungsi utama yaitu: berfungsi sebagai media pelarut dan sebagai pengaktif bagi sperma yang mula-mula tidak dapat bergerak serta melengkapi sel-sel dengan substrat yang kaya akan elektrolit (natrium dan kalium klorida), nitrogen, asam sitrat, fruktosa, asam askorbat, inositol, fosfatase sera ergonin, dan sedikit vitamin-vitamin serta enzim-enzim
VESIKULA SEMINALIS
      tempat penampungan sperma
      = kantung semen (kantung mani) merupakan kelenjar berlekuk-lekuk yang terletak di belakang kantung kemih.
      Dinding vesikula seminalis menghasilkan zat makanan yang merupakan sumber makanan bagi sperma.
      menyumbangkan sekitar 60 % total volume semen. Cairan tersebut mengandung mukus, gula fruktosa (yang menyediakan sebagian besar energi yang digunakan oleh sperma), enzim pengkoagulasi, asam askorbat, dan prostaglandin.
KELENJAR PROSTAT
      penghasil cairan basa untuk melindungi sperma
      Kelenjar prostat melingkari bagian atas uretra dan terletak di bagian bawah kantung kemih. Kelenjar prostat adalah kelenjar pensekresi terbesar.
      Cairan prostat bersifat encer dan seperti susu, mengandung enzim antikoagulan, sitrat (nutrient bagi sperma), sedikit asam, kolesterol, garam dan fosfolipid yang berperan untuk kelangsungan hidup sperma.
KELENJAR BULBOURETRA / COWPER
      penghasil lendir untuk melumasi saluran sperma)
      Kelenjar bulbouretralis adalah sepasang kelenjar kecil yang terletak disepanjang uretra, dibawah prostat. Kelenjar Cowper (kelenjar bulbouretra) merupakan kelenjar yang salurannya langsung menuju uretra. Kelenjar Cowper menghasilkan getah yang bersifat alkali (basa).
HORMON PADA PRIA
      Proses spermatogenesis distimulasi oleh sejumlah hormon, yaitu testoteron, LH (Luteinizing Hormone), FSH (Follicle Stimulating Hormone), estrogen dan hormon pertumbuhan.
Testoteron
      Testoteron disekresi oleh sel-sel Leydig yang terdapat di antara tubulus seminiferus. Hormon ini penting bagi tahap pembelahan sel-sel germinal untuk membentuk sperma, terutama pembelahan meiosis untuk membentuk spermatosit sekunder.
LH (Luteinizing Hormone)
      LH disekresi oleh kelenjar hipofisis anterior. LH berfungsi menstimulasi sel-sel Leydig untuk mensekresi testoteron.
FSH (Follicle Stimulating Hormone)
      FSH juga disekresi oleh sel-sel kelenjar hipofisis anterior dan berfungsi menstimulasi sel-sel sertoli. Tanpa stimulasi ini, pengubahan spermatid menjadi sperma (spermiasi) tidak akan terjadi.
Estrogen
      Estrogen dibentuk oleh sel-sel sertoli ketika distimulasi oleh FSH. Sel-sel sertoli juga mensekresi suatu protein pengikat androgen yang mengikat testoteron dan estrogen serta membawa keduanya ke dalam cairan pada tubulus seminiferus. Kedua hormon ini tersedia untuk pematangan sperma.
Hormon Pertumbuhan = Growth Hormon
      Hormon pertumbuhan diperlukan untuk mengatur fungsi metabolisme testis. Hormon pertumbuhan secara khusus meningkatkan pembelahan awal pada spermatogenesis.
EJAKULASI
Ialah pengeluaran air mani dari penis sewaktu puncak persetubuhan. Tahapannya adalah sebagai berikut:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar