Senin, 21 Januari 2013

PENYAKIT GENETIK


PENYAKIT GENETIK :
         Kelainan gena tunggal
         Kelainan kromosom
         Multifaktorial
PEWARISAN KELAINAN GENA TUNGGAL
         Autosomal dominan
         Autosomal resesif
         X-linked dominan
         X-linked resesif

The human achondroplasia phenotype (autosomal dominant), illustrated by a family of five sisters and two brothers.

PEWARISAN GENA TUNGGAL
Single-gene disorders disebut juga dengan Mendelian Trait karena ciri-cirinya sesuai dengan eksperimen Mendel
Kira-kira 1500 gena yang mengalami mutasi sudah didata dari 30.000 gena yang sudah ada (5%) à masih banyak informasi yang belum diketahui
Terutama ditemukan pada anak, < 10% pada pubertas, < 1 % pada dewasa

TERMINOLOGI
Alel : varian alternatif informasi genetik pada lokus tertentu
Genotipe : sepasang atau satu set alel dari 2 kromosom pada lokus tertentu
Fenotipe : ekspresi genotipe yang dapat diamati secara morfologis, klinis, biokemis atau molekuler
Homozigot : satu set alel yang sama atau identik. Wild-type kalau terdapat pada sebagian besar individu, mutan kalau berbeda dari wild-type karena adanya mutasi, hanya dimiliki oleh sebagian kecil individu
Heterozigot : satu set alel yang tidak sama

FAMILY PEDIGREE
Ciri dari single-gene disorders adalah adanya pola pewarisan pada keluarga. Untuk menentukan pola pewarisan, maka perlu dibuat family pedigree dengan menggunakan simbol-simbol tertentu.
Index case/proband/propositus : individu dalam keluarga dengan kelainan genetik yang pertama kali menarik perhatian dokter/peneliti
Isolated case : hanya ada satu penderita dalam keluarga; kalau terjadi karena mutasi baru disebut sporadic case
AUTOSOMAL RECESSIVE
Autosomal resesif : kelainan pada autosom, fenotipe terekspresi hanya pada individu homozigot mutan / 2 alel mutan
Satu normal alel sudah cukup untuk mengkompensasi alel mutan dan mencegah terjadinya penyakit, misalnya distrofin cukup 30% berfungsi sudah bisa menjalankan fungsi fisiologisnya
Banyak kasus merupakan defek enzim, margin of safetynya lebar sehingga individu heterozigot menunjukkan fenotip yang normal.
Pasien (homozigot mutan) mewarisi mutan alel dari kedua orangtuanya à orang tuanya carrier : membawa satu mutan alel (heterozigot)
Kelainan dan penyakit yang disebabkan alel resesif autosomal
         Albino
          Anemia sel sabit
          Fibrosis sistik
          Galaktosemia
Peluang orang tua heterozigot akan meningkat apabila terjadi perkawinan sedarah (consanguinity). Saat ini yang masih sering terjadi adalah perkawinan antar saudara sepupu (first-cousin marriages) di Jepang, India dan Timur Tengah. Di Indonesia belum ada angka yang pasti, tapi mungkin masih cukup tinggi.
Xeroderma pigmentosum : 20% kasus merupakan hasil perkawinan antar saudara sepupu
Risiko consanguinity untuk melahirkan keturunan abnormal (stillbirth, neonatal death, congenital malformation) adalah 3-5%, risiko non-consanguinity adalah 2-3%
GANGGUAN MENTAL
Tanda-tanda imbisil :
          1Q < 60 (1Q 2L)
          Reaksi refleks lambat
          Tampang tubuh khas
          Warna kulit dan rambut kurang pigmen
          Dalam urine terdapat derivat protein asam fenil priuvat (gangguan proses metabolisme fenilalanin )
          Sifat ini dipengaruhi oleh gen resesif (i)

Karakteristik Pewarisan secara Autosomal Resesif  :
Apabila terdapat lebih dari satu dalam keluarga, biasanya ditemukan pada sibships (generasi yang sama), bukan pada orang tuanya atau anaknya
Male dan female punya peluang yang sama
Orang tua penderita merupakan carrier yang asimtomatik
Orang tua penderita, pada beberapa kasus, masih ada hubungan kekerabatan
Pada orang tua carrier, kemungkinan setiap anak sakit adalah 25%
AUTOSOMAL DOMINANT
Lebih dari setengah Mendelian Disorders diwariskan secara autosomal dominan.
Frekuansi dalam populasi tinggi; 1:500 orang Eropa dan Jepang menderita familial hiperkolesterolemia; 1:1000 orang Amerika utara menderita myotonic dystrophy
Diwariskan dari generasi ke generasi dengan peluang 50% sehingga sangat membebani tidak hanya pada pasien, tetapi juga seluruh keluarga
Mutasi baru sering ditemukan, ditandai dengan fenotipe yang tiba-tiba muncul dalam keluarga yang sebelumnya tidak ada riwayat penyakit tersebut
Kelainan dan penyakit yang disebabkan alel dominan autosomal
         Akondroplasia
          Brakidaktili
          Huntington
Pada autosomal dominan, satu alel tidak cukup untuk mencegah penyakit karena :
Margin of safety sempit, sehingga 50% gena yang aktif tidak cukup untuk mencegah penyakit à haploinsufisiensi : setengah aktivitas normal suatu protein menyebabkan penyakit
Mutan protein pengaruhi fungsi protein normal à dominant negative effect misalnya pada osteogenesis imperfecta
Mutan protein meningkatkan fungsi (simple gain of function) mis.: achondroplasia; atau toksik terhadap sel, mis: Huntington Disease)

Variabilitas Fenotipik  
Penetrans : probabilitas satu mutasi gena akan terekspresi dalam fenotipnya. Penetrans 1 berarti 100% semua individu yang membawa mutasi akan sakit. Reduced penetrans apabila tidak semua individu yang membawa mutasi akan sakit.
Ekspresivitas : derajat berat ringannya fenotip yang terekspresi. Dua individu dengan mutasi yang sama, mungkin berbeda berat penyakitnya à variable expressivity
Pleiotropik : ekspresi satu gena abnormal menyebabkan bermacam-macam fenotip, keterlibatan organ, tanda dan gejala
Pada autosomal dominan, homozigot mutan menunjukkan gejala yang lebih berat dibanding heterozigot. Misalnya pada achondroplasia, individu heterozigot mempunyai intelegensi yang normal dan hidup normal sesuai dengan kapabilitasnya. Tetapi individu homozigot mutan sering meninggal pada awal kehidupannya.
Contoh lain adalah hiperkolesterolemia familial, individu homozigot mutan mempunyai harapan hidup yang lebih pendek dibanding individu heterozigot.
Perkecualian adalah Huntington disease dan multiple endocrine neoplasi tipe II : individu heterozigot dan homozigot mutan mempunyai fenotip yang mirip
Karakteristik Pewarisan secara Autosomal Dominan :
Fenotipe dapat ditemukan pada setiap generasi
Semua anak dari orang tua yang sakit mempunyai resiko 50% untuk mewarisi
Anggota keluarga yang secara fenotip normal tidak akan mempunyai anak sakit, kecuali mereka dengan penetrans rendah atau dengan gejala ringan
Tidak ada perbedaan rasio laki-laki dan perempuan
Banyak kasus terjadi karena mutasi baru

X-LINKED
Lebih kurang 1400 gena terdapat pada kromosom X, 40% terkait dengan penyakit
X Inactivation : salah satu kromosom X pada wanita akan mengalami inaktivasi sehingga ekspresi gena kromosom X wanita sama dengan pria.
Lyon Hypothesis : hanya 1 kromosom X wanita yang secara aktif ditranskripsikan. Inaktivasi terjadi pada awal kehidupan embrio secara acak, bisa terjadi pada X maternal atau paternal. Apabila X kromosom pada satu sel sudah terinaktivasi, maka sel keturunannya akan mewarisi kromosom yang terinaktivasi.
Kelainan dan penyakit yang disebabkan alel resesif tertaut kromosom seks X
         Buta warna
          Distrofi otot
          Hemofilia
         Sindrom fragile X
Ciri-ciri kromosom X yang mengalami inaktivasi
  1. Heterokromatik (Barr body)
  2. Replikasi DNA di fase S lambat
  3. Mengekspresikan XIST RNA
  4. Berhubungan dengan modifikasi histon H2A
Manifesting heterozygote : pada wanita heterozigot, alel yang sakit terletak pada X aktif, alel sehat justru terletak pada X inaktif pada semua atau sebagian besar sel sehingga penyakitnya manifest (mis.: buta warna, hemofili A, DMD)
X-LINKED RECESSIVE
Fenotipe terekspresi pada pria dan wanita homozigot : X-linked resesif terbatas pada pria dan pada wanita dengan manifesting heterozygote.
Hemofili A : X-linked resesif karena defisiensi faktor VIII, terkenal sebagai “royal hemofilia” karena diintroduksikan oleh Ratu Victoria ke dalam keluarga kerajaan Inggris.
Hemofili pada ayah tidak akan diwariskan kepada anak laki-laki, tetapi kemungkinan sebesar 50% kepada cucu laki-laki dari anak perempuannya
Bisa juga tidak terdeteksi sampai beberapa generasi sampai ada keturunan laki-laki yang mewarisi
Wanita homozigot mutan jarang terdapat, ayahnya sakit dan ibunya carrier, misalnya pada buta warna. Pada kondisi ini sering terjadi consanguineous marriage.
Genetic lethal : laki-laki yang sakit tidak dapat menghasilkan keturunan.
Terjadi pada penyakit yang progresif sehingga penderita tidak dapat mencapai usia reproduktis.
Misalnya pada DMD, penderita harus dirawat dengan kursi roda pada usia 10-an tahun, kemudian harus dirawat dengan ventilator, meninggal pada usia belasan.
Karakteristik Pewarisan secara X-linked Resesif  :
Insidensi lebih tinggi pada pria dibanding wanita
Wanita heterozigot tidak manifest, kecuali pada manifesting heterzygote
Ayah yang sakit akan mewariskan genanya pada anak perempuannya, anak laki-laki dari anak perempuannya mempunyai peluang 50% untuk mewarisi
HAEMOPHILIA
Disebabkan karena tidak adanya / tidak diproduksinya trombokinase, sehingga darah sukar membeku jika terjadi pendarahan
Faktor haemophilia bersifat
          Resesif
          Terpaut kromosom X
          Bersifat letal dalam keadaan homozigot resesif

X-LINKED DOMINANT
Fenotipe terekspresi pada individu heterozigot
Semua anak wanita akan sakit, tetapi semua anak laki-laki tidak à fully penetrant x-linked dominant
Contohnya X-linked hypophosphatemic rickets yang ditandai dengan gangguan reabsorpsi fosfat oleh tubulus renalis à sangat jarang terjadi
Karakteristik Pewarisan secara X-linked Dominan  :
Laki-laki yang sakit dengan pasangan normal mempunyai anak laki-laki normal dan anak perempuan yang sakit
Apabila ibunya carrier, peluang anak laki-laki dan perempuan untuk menderita sakit adalah 50%
CACAT DAN PENYAKIT
Cacat dan penyakit menurun bersifat:
v   Tidak dapat disembuhkan, tapi ada yg dpt ditanggulangi
v   Tidak menular
v   Dapat diusahakan agar terhindar
v  Biasanya dibawa oleh gen resesif, sehingga harus muncul dalam keadaan homozigot
v  Dalam keadaan heterozigot, sifat tsb tidak nampak (individunya disebut dengan carier)
FAKTOR-FAKTOR GENETIK PADA BEBERAPA PENYAKIT UMUM :
  1. Penyakit TBC bukan turunan, tapi ada kecenderungan kepekaan terhadap TBC diturunkan
  2. Ulcus pepticus, bukan penyakit menurun, tapi ada kecenderungan saudara-saudara penderita lebih rentan terhadap penyakit tersebut dibanding orang lain. Ulcus pepticus ada hubungannya dengan tekanan (stress) dan kecemasan.
          Pada beberapa penyakit genetis, faktor genetik dan lingkungan ikut bertanggung jawab terhadap manifestasi penyakit.
KELAINAN GENENTIK
Klasifikasi :
1. Kelainan kromosom (sitogenetik)
2. Kelainan Mendelion
3. Kelainan Multifactorial
Kelainan sitogenetik disebabkan oleh :
1. Perubahan jumlah kromosom
2. Perubahan struktur kromosom
JENIS KELAINAN JUMLAH
         Monosomi (2n – 1)
         Trisomi (2n + 1)
         Mosaik :    -lebih dari 1 populasi sel, sebagian sel normal,                                          sebagian lainnya berubah.
                           -kesalahan mitosis dalam xygote
à Autosomal monosomi dan trisomi à + fetus
à Gonosom monosomi dan trisomi à toleransi > baik
Penyimpangan Struktur Kromosom :
a. Translokasi
b. Iso kromosom
c. Delesi
d. Inversi

DOWN SYNDROME
Gambaran Klinis
  1. Trisomi 21 (Down Syndrome) 80% à ibu usia 40 th.
  2. Mosaik
         Profil wajah mendatar, pelpebra miring, lekukan epikantik
         Retardasi mental
         Resiko leukemia akut
         Penyakit Alzheimer sampai dengan usia ≥ 30 th
         Harapan hidup rata-rata 30 th.
SYNDROM CRY DU CAT
Kariotipe : terjadi delesi pada lengan pendek dari kromosom no 5 (5p -)
Gambaran klinis :
          Tangisan seperti kucing
          Terjadi retardasi mental berat
          Terjadi penyakit jantung kongenital
         Beberapa individu dapat bertahan hidup sampai dewasa
KELAINAN SITOGENIK KROMOSOM SEX :
         Sindroma klinefelter
         Sindroma XYY
         Sindroma turner
         Hermafrodit dan Pseudohermafrodit
SINDROMA KLINEFELTER
Definisi
Hipogonadisme pria berkaitan dengan dua atau lebih kromosom X dan paling sedikit satu kromosom Y (mungkin lebih).
Kariotipe
47, XXY adalah yang tersering (80% kasus), lainnya adalah mosaik (misalnya 46, XY / 47, XXY)
Gambaran klinis :
Ø  Penyebab utama infertilitas pria
Ø   Postur tubuh eunuchoid
Ø   Retardasi mental minimal
Ø  Tidak terdapat tanda-tanda seksual sekunder pria
Ø   Ginekomastia
Ø  penyebaran rambut seperti wanita
Ø   Atrofi testis dengan hiperplasia sel Leydig
Ø  Kadar FSH dan estrogen plasma meningkat, kadar testosteron rendah
SINDROMA XYY
         Biasanya tinggi, fenotip normal
         Beberapa mempunyai kesulitan tingkah laku (agresif, antisosial, bersifat impulsif)
SINDROMA TURNER
Definisi :
Hipogonadisme pada fenotip wanita disebabkan monosomi lengkap atau parsial kromosom X.
Kariotipe
q  Tersering 45, X (57% kasus)
q   46, X, I (isokromosom lengan panjang dengan penghilangan lengan pendek)
q   Mosaik, misalnya 45, X / 46, XX
Gambaran klinis
Mempunyai jarak derajat abnormalitas yang luas, tergantung pada kariotipe, 45,X adalah yang paling berat.
Gambaran khasnya adalah:
ü   Limfedema leher, tangan dan kaki
ü   Leher melebar (“webbing of neck”)
ü   Bertubuh pendek
ü   Dada lebar dan jarak putting susu jauh
ü   Amenore primer
ü   Kegagalan perkembangan payudara
ü   Genetalia eksterna infantil
ü   Ovarium atrofi berat dan fibrotik
ü   Penyakit jantung kongenital, terutama koarktasio aorta
HERMAFRODIT & PSEUDOHERMAFRODIT
Hermafrodit sejati
      Mempunyai ovarium dan testis, dapat berupa kombinasi ovotestis atau dengan satu gonad pada setiap sisi.
      2/3 mempunyai kariotipe 46,XX dengan translokasi kromosom Y ke kromosom X, atau suatu autosom.
      Sisanya (1/3) adalah mosaik, misalnya XX/XXY, dimana ada sel yang mengandungY.
Pseudohermafrodit
Mempunyai tanda-tanda seksual fenotip
yang tidak sama dengan gonadnya.
Pseudohermafrodit wanita
      Mempunyai kariotipe 46,XX.
      Ovarium dan genetalia interna normal, tapi gentalia eksterna dapat berarti dua atau bersifat kelaki-lakian. Penyebab tersering adalah selama gestasi paparan terhadap steroid androgen tidak adekuat.
      Keadaan ini dapat terjadi pada hiperplasia adrenal kongenital atau jika pada ibu terdapat tumor yang mensekresi androgen.
Pseudohermafrodit pria
      Kromosom Y ada, dan karenanya gonad yang ada hanya testis, tetapi genetalia eksterna dapat berarti dua atau benar-benar wanita.
      Keadaan ini disebabkan cacatnya sifat kejantanan embrio laki-laki karena sintesa androgen menurun atau resisten terhadap kerja androgen.
      Bentuk tersering adalah feminisasi testis lengkap berkaitan dengan mutasi struktur gen untuk reseptor androgen.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar