PENYAKIT GENETIK :
•
Kelainan
gena tunggal
•
Kelainan
kromosom
•
Multifaktorial
PEWARISAN KELAINAN GENA
TUNGGAL
•
Autosomal
dominan
•
Autosomal
resesif
•
X-linked
dominan
•
X-linked
resesif
The human achondroplasia phenotype (autosomal
dominant), illustrated by a family of five sisters and two brothers.
PEWARISAN
GENA TUNGGAL
Single-gene disorders disebut juga dengan Mendelian Trait karena
ciri-cirinya sesuai dengan eksperimen Mendel
Kira-kira 1500 gena yang mengalami mutasi sudah didata
dari 30.000 gena yang sudah ada (5%) à masih banyak informasi yang belum diketahui
Terutama ditemukan pada anak, < 10% pada pubertas,
< 1 % pada dewasa
TERMINOLOGI
Alel : varian alternatif informasi genetik pada lokus tertentu
Genotipe : sepasang atau satu set alel dari 2 kromosom pada lokus tertentu
Fenotipe : ekspresi genotipe yang dapat diamati secara morfologis, klinis,
biokemis atau molekuler
Homozigot : satu set alel yang sama atau identik. Wild-type kalau
terdapat pada sebagian besar individu, mutan kalau berbeda dari wild-type
karena adanya mutasi, hanya dimiliki oleh sebagian kecil individu
Heterozigot : satu set alel yang tidak sama
FAMILY
PEDIGREE
Ciri dari single-gene disorders adalah adanya pola
pewarisan pada keluarga. Untuk menentukan pola pewarisan, maka perlu dibuat family
pedigree dengan menggunakan simbol-simbol tertentu.
Index case/proband/propositus : individu dalam keluarga dengan kelainan genetik yang
pertama kali menarik perhatian dokter/peneliti
Isolated case : hanya ada satu penderita dalam keluarga; kalau
terjadi karena mutasi baru disebut sporadic case
AUTOSOMAL
RECESSIVE
Autosomal resesif : kelainan pada autosom, fenotipe terekspresi hanya
pada individu homozigot mutan / 2 alel mutan
Satu normal alel sudah cukup untuk mengkompensasi alel
mutan dan mencegah terjadinya penyakit, misalnya distrofin cukup 30% berfungsi
sudah bisa menjalankan fungsi fisiologisnya
Banyak kasus merupakan defek enzim, margin of
safetynya lebar sehingga individu heterozigot menunjukkan fenotip yang normal.
Pasien (homozigot mutan) mewarisi mutan alel dari
kedua orangtuanya à orang tuanya carrier : membawa satu mutan alel
(heterozigot)
Kelainan dan penyakit yang disebabkan alel resesif
autosomal
•
Albino
•
Anemia sel sabit
•
Fibrosis sistik
•
Galaktosemia
Peluang orang tua heterozigot akan meningkat apabila
terjadi perkawinan sedarah (consanguinity). Saat ini yang masih sering terjadi
adalah perkawinan antar saudara sepupu (first-cousin marriages) di Jepang,
India dan Timur Tengah. Di Indonesia belum ada angka yang pasti, tapi mungkin
masih cukup tinggi.
Xeroderma pigmentosum : 20% kasus merupakan hasil perkawinan antar saudara
sepupu
Risiko consanguinity untuk melahirkan keturunan
abnormal (stillbirth, neonatal death, congenital malformation) adalah 3-5%,
risiko non-consanguinity adalah 2-3%
GANGGUAN
MENTAL
Tanda-tanda imbisil :
•
1Q < 60 (1Q 2L)
•
Reaksi refleks lambat
•
Tampang tubuh khas
•
Warna kulit dan rambut kurang pigmen
•
Dalam urine terdapat derivat protein asam
fenil priuvat (gangguan proses metabolisme fenilalanin )
•
Sifat ini dipengaruhi oleh gen resesif (i)
Karakteristik Pewarisan secara Autosomal Resesif :
Apabila terdapat lebih dari satu dalam keluarga,
biasanya ditemukan pada sibships (generasi yang sama), bukan pada orang tuanya
atau anaknya
Male dan female punya peluang yang sama
Orang tua penderita merupakan carrier yang asimtomatik
Orang tua penderita, pada beberapa kasus, masih ada
hubungan kekerabatan
Pada orang tua carrier, kemungkinan setiap anak sakit
adalah 25%
AUTOSOMAL
DOMINANT
Lebih dari setengah Mendelian Disorders diwariskan
secara autosomal dominan.
Frekuansi dalam populasi tinggi; 1:500 orang Eropa dan
Jepang menderita familial hiperkolesterolemia; 1:1000 orang Amerika utara
menderita myotonic dystrophy
Diwariskan dari generasi ke generasi dengan peluang
50% sehingga sangat membebani tidak hanya pada pasien, tetapi juga seluruh
keluarga
Mutasi baru sering ditemukan, ditandai dengan fenotipe
yang tiba-tiba muncul dalam keluarga yang sebelumnya tidak ada riwayat penyakit
tersebut
Kelainan dan penyakit yang disebabkan alel dominan
autosomal
•
Akondroplasia
•
Brakidaktili
•
Huntington
Pada autosomal dominan, satu alel tidak cukup untuk
mencegah penyakit karena :
Margin of safety sempit, sehingga 50% gena yang aktif
tidak cukup untuk mencegah penyakit à haploinsufisiensi : setengah aktivitas normal suatu
protein menyebabkan penyakit
Mutan protein pengaruhi fungsi protein normal à dominant negative effect misalnya pada osteogenesis
imperfecta
Mutan protein meningkatkan fungsi (simple gain of
function) mis.: achondroplasia; atau toksik terhadap sel, mis: Huntington
Disease)
Variabilitas Fenotipik
Penetrans : probabilitas satu mutasi gena akan terekspresi dalam fenotipnya.
Penetrans 1 berarti 100% semua individu yang membawa mutasi akan sakit. Reduced
penetrans apabila tidak semua individu yang membawa mutasi akan sakit.
Ekspresivitas : derajat berat ringannya fenotip yang terekspresi.
Dua individu dengan mutasi yang sama, mungkin berbeda berat penyakitnya à variable expressivity
Pleiotropik : ekspresi satu gena abnormal menyebabkan
bermacam-macam fenotip, keterlibatan organ, tanda dan gejala
Pada autosomal dominan, homozigot mutan menunjukkan
gejala yang lebih berat dibanding heterozigot. Misalnya pada achondroplasia,
individu heterozigot mempunyai intelegensi yang normal dan hidup normal sesuai
dengan kapabilitasnya. Tetapi individu homozigot mutan sering meninggal pada
awal kehidupannya.
Contoh lain adalah hiperkolesterolemia familial,
individu homozigot mutan mempunyai harapan hidup yang lebih pendek dibanding
individu heterozigot.
Perkecualian adalah Huntington disease dan multiple
endocrine neoplasi tipe II : individu heterozigot dan homozigot mutan mempunyai
fenotip yang mirip
Karakteristik Pewarisan secara Autosomal Dominan :
Fenotipe dapat ditemukan pada setiap generasi
Semua anak dari orang tua yang sakit mempunyai resiko
50% untuk mewarisi
Anggota keluarga yang secara fenotip normal tidak akan
mempunyai anak sakit, kecuali mereka dengan penetrans rendah atau dengan gejala
ringan
Tidak ada perbedaan rasio laki-laki dan perempuan
Banyak kasus terjadi karena mutasi baru
X-LINKED
Lebih kurang 1400 gena terdapat pada kromosom X, 40%
terkait dengan penyakit
X Inactivation : salah satu kromosom X pada wanita
akan mengalami inaktivasi sehingga ekspresi gena kromosom X wanita sama dengan
pria.
Lyon Hypothesis : hanya 1 kromosom X wanita yang
secara aktif ditranskripsikan. Inaktivasi terjadi pada awal kehidupan embrio
secara acak, bisa terjadi pada X maternal atau paternal. Apabila X kromosom
pada satu sel sudah terinaktivasi, maka sel keturunannya akan mewarisi kromosom
yang terinaktivasi.
Kelainan dan penyakit yang disebabkan alel resesif
tertaut kromosom seks X
•
Buta
warna
•
Distrofi otot
•
Hemofilia
•
Sindrom
fragile X
Ciri-ciri kromosom X yang mengalami inaktivasi
- Heterokromatik (Barr body)
- Replikasi DNA di fase S lambat
- Mengekspresikan XIST RNA
- Berhubungan dengan modifikasi histon H2A
Manifesting heterozygote : pada wanita heterozigot,
alel yang sakit terletak pada X aktif, alel sehat justru terletak pada X
inaktif pada semua atau sebagian besar sel sehingga penyakitnya manifest (mis.:
buta warna, hemofili A, DMD)
X-LINKED RECESSIVE
Fenotipe terekspresi pada pria dan wanita homozigot :
X-linked resesif terbatas pada pria dan pada wanita dengan manifesting
heterozygote.
Hemofili A : X-linked resesif karena defisiensi faktor VIII,
terkenal sebagai “royal hemofilia” karena diintroduksikan oleh Ratu Victoria ke
dalam keluarga kerajaan Inggris.
Hemofili pada ayah tidak akan diwariskan kepada anak
laki-laki, tetapi kemungkinan sebesar 50% kepada cucu laki-laki dari anak
perempuannya
Bisa juga tidak terdeteksi sampai beberapa generasi
sampai ada keturunan laki-laki yang mewarisi
Wanita homozigot mutan jarang terdapat, ayahnya sakit
dan ibunya carrier, misalnya pada buta warna. Pada kondisi ini sering
terjadi consanguineous marriage.
Genetic lethal : laki-laki yang sakit tidak dapat menghasilkan
keturunan.
Terjadi pada penyakit yang progresif sehingga
penderita tidak dapat mencapai usia reproduktis.
Misalnya pada DMD, penderita harus dirawat dengan
kursi roda pada usia 10-an tahun, kemudian harus dirawat dengan ventilator,
meninggal pada usia belasan.
Karakteristik Pewarisan secara X-linked Resesif :
Insidensi lebih tinggi pada pria dibanding wanita
Wanita heterozigot tidak manifest, kecuali pada
manifesting heterzygote
Ayah yang sakit akan mewariskan genanya pada anak
perempuannya, anak laki-laki dari anak perempuannya mempunyai peluang 50% untuk
mewarisi
HAEMOPHILIA
Disebabkan karena tidak adanya / tidak diproduksinya
trombokinase, sehingga darah sukar membeku jika terjadi pendarahan
Faktor haemophilia bersifat
•
Resesif
•
Terpaut kromosom X
•
Bersifat letal dalam keadaan homozigot resesif
X-LINKED DOMINANT
Fenotipe terekspresi pada individu heterozigot
Semua anak wanita akan sakit, tetapi semua anak
laki-laki tidak à fully penetrant x-linked dominant
Contohnya X-linked hypophosphatemic rickets yang
ditandai dengan gangguan reabsorpsi fosfat oleh tubulus renalis à sangat jarang terjadi
Karakteristik Pewarisan secara X-linked Dominan :
Laki-laki yang sakit dengan pasangan normal mempunyai
anak laki-laki normal dan anak perempuan yang sakit
Apabila ibunya carrier, peluang anak laki-laki dan
perempuan untuk menderita sakit adalah 50%
CACAT
DAN PENYAKIT
Cacat dan penyakit menurun bersifat:
v Tidak dapat
disembuhkan, tapi ada yg dpt ditanggulangi
v Tidak menular
v Dapat
diusahakan agar terhindar
v Biasanya dibawa oleh gen resesif, sehingga harus
muncul dalam keadaan homozigot
v Dalam keadaan heterozigot, sifat tsb tidak nampak
(individunya disebut dengan carier)
FAKTOR-FAKTOR
GENETIK PADA BEBERAPA PENYAKIT UMUM :
- Penyakit TBC bukan turunan, tapi ada kecenderungan kepekaan
terhadap TBC diturunkan
- Ulcus pepticus, bukan penyakit menurun, tapi ada kecenderungan
saudara-saudara penderita lebih rentan terhadap penyakit tersebut
dibanding orang lain. Ulcus pepticus ada hubungannya dengan tekanan
(stress) dan kecemasan.
Pada
beberapa penyakit genetis, faktor genetik dan lingkungan ikut bertanggung jawab
terhadap manifestasi penyakit.
KELAINAN
GENENTIK
Klasifikasi :
1. Kelainan kromosom (sitogenetik)
2. Kelainan Mendelion
3. Kelainan Multifactorial
Kelainan sitogenetik disebabkan oleh :
1. Perubahan jumlah kromosom
2. Perubahan struktur kromosom
JENIS
KELAINAN JUMLAH
•
Monosomi
(2n – 1)
•
Trisomi
(2n + 1)
•
Mosaik
: -lebih dari 1 populasi sel, sebagian
sel normal, sebagian
lainnya berubah.
-kesalahan mitosis dalam xygote
à Autosomal monosomi dan trisomi à + fetus
à Gonosom monosomi dan trisomi à toleransi > baik
Penyimpangan Struktur Kromosom
:
a. Translokasi
b. Iso kromosom
c. Delesi
d. Inversi
DOWN
SYNDROME
Gambaran Klinis
- Trisomi 21 (Down Syndrome) 80% à ibu usia 40 th.
- Mosaik
•
Profil
wajah mendatar, pelpebra miring, lekukan epikantik
•
Retardasi
mental
•
Resiko
leukemia akut
•
Penyakit
Alzheimer sampai dengan usia ≥ 30 th
•
Harapan
hidup rata-rata 30 th.
SYNDROM
CRY DU CAT
Kariotipe : terjadi delesi pada lengan pendek dari
kromosom no 5 (5p -)
Gambaran klinis :
•
Tangisan seperti kucing
•
Terjadi retardasi mental berat
•
Terjadi penyakit jantung kongenital
•
Beberapa
individu dapat bertahan hidup sampai dewasa
KELAINAN
SITOGENIK KROMOSOM SEX :
•
Sindroma
klinefelter
•
Sindroma
XYY
•
Sindroma
turner
•
Hermafrodit
dan Pseudohermafrodit
SINDROMA
KLINEFELTER
Definisi
Hipogonadisme pria berkaitan dengan dua atau lebih
kromosom X dan paling sedikit satu kromosom Y (mungkin lebih).
Kariotipe
47, XXY adalah yang tersering (80% kasus), lainnya
adalah mosaik (misalnya 46, XY / 47, XXY)
Gambaran klinis :
Ø Penyebab utama infertilitas pria
Ø Postur tubuh
eunuchoid
Ø Retardasi
mental minimal
Ø Tidak terdapat tanda-tanda seksual sekunder pria
Ø Ginekomastia
Ø penyebaran rambut seperti wanita
Ø Atrofi testis
dengan hiperplasia sel Leydig
Ø Kadar FSH dan estrogen plasma meningkat, kadar
testosteron rendah
SINDROMA
XYY
•
Biasanya
tinggi, fenotip normal
•
Beberapa
mempunyai kesulitan tingkah laku (agresif, antisosial, bersifat impulsif)
SINDROMA
TURNER
Definisi :
Hipogonadisme pada fenotip wanita disebabkan monosomi
lengkap atau parsial kromosom X.
Kariotipe
q Tersering 45, X (57% kasus)
q 46, X, I
(isokromosom lengan panjang dengan penghilangan lengan pendek)
q Mosaik,
misalnya 45, X / 46, XX
Gambaran klinis
Mempunyai jarak derajat abnormalitas yang luas,
tergantung pada kariotipe, 45,X adalah yang paling berat.
Gambaran khasnya adalah:
ü Limfedema
leher, tangan dan kaki
ü Leher melebar
(“webbing of neck”)
ü Bertubuh pendek
ü Dada lebar dan
jarak putting susu jauh
ü Amenore primer
ü Kegagalan
perkembangan payudara
ü Genetalia
eksterna infantil
ü Ovarium atrofi
berat dan fibrotik
ü Penyakit
jantung kongenital, terutama koarktasio aorta
HERMAFRODIT
& PSEUDOHERMAFRODIT
Hermafrodit sejati
• Mempunyai ovarium dan testis, dapat berupa kombinasi
ovotestis atau dengan satu gonad pada setiap sisi.
• 2/3 mempunyai kariotipe 46,XX dengan translokasi
kromosom Y ke kromosom X, atau suatu autosom.
• Sisanya (1/3) adalah mosaik, misalnya XX/XXY, dimana
ada sel yang mengandungY.
Pseudohermafrodit
Mempunyai tanda-tanda seksual fenotip
yang tidak sama dengan gonadnya.
Pseudohermafrodit wanita
• Mempunyai kariotipe 46,XX.
• Ovarium dan genetalia interna normal, tapi gentalia
eksterna dapat berarti dua atau bersifat kelaki-lakian. Penyebab tersering
adalah selama gestasi paparan terhadap steroid androgen tidak adekuat.
• Keadaan ini dapat terjadi pada hiperplasia adrenal
kongenital atau jika pada ibu terdapat tumor yang mensekresi androgen.
Pseudohermafrodit pria
• Kromosom Y ada, dan karenanya gonad yang ada hanya
testis, tetapi genetalia eksterna dapat berarti dua atau benar-benar wanita.
• Keadaan ini disebabkan cacatnya sifat kejantanan
embrio laki-laki karena sintesa androgen menurun atau resisten terhadap kerja
androgen.
• Bentuk tersering adalah feminisasi testis lengkap berkaitan
dengan mutasi struktur gen untuk reseptor androgen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar