REAKSI REDOKS DALAM PEMERIKSAAN KIMIA
KLINIK
DISUSUN OLEH :
DESY NOVIANITASARI A102.08.014
DESTY WULANDARI A102.08.016
DEWI WULANSARI A102.08.018
AKADEMI ANALIS KESEHATAN NASIONAL
SURAKARTA
2013
KATA PENGANTAR
Segala puji kita panjatkan kehadirat
Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami
dapat menyelesaikan tugas reaksi redoks dalam pemeriksaan kimia klinik ini
dengan baik sesuai dengan waktu yang telah kita tentukan. Semoga laporan ini
dapat bermanfaat bagi kita semua dan dengan adanya penyusunan laporan seperti
ini.
Dalam penyusunan tugas ini tentu jauh
dari sempurna, oleh karena itu segala kritik dan saran sangat kami harapkan
demi perbaikan dan penyempurnaan tugas ini dan untuk pelajaran bagi kita semua
dalam pembuatan tugas-tugas yang lain di masa mendatang. Semoga dengan adanya
tugas ini kita dapat belajar bersama demi kemajuan kita dan kemajuan ilmu
pengetahuan.
Surakarta, 26 mei 2013
Penyusun
TINJAUAN PUSTAKA
1.
Pemeriksaan
Fehling
Tujuan
dari pemeriksaan fehling yaitu memperlihatkan ada atau tidaknya gula pereduksi dalam urine.
Prinsip dari pemeriksaan fehling yaitu
pemanasan urine dalam suasana alkali / basa, dimana zat pereduktor akan
mereduksi cupri sulfat (CuSO4) menjadi cupro sulfat dan cupro oksida,
pengendapan Cu(OH)2 akan dicegah oleh K Na Tartrat, cupro oksida yang terbentuk
akan menimbulkan warna dari hijau - merah bata.
Prosedur pemeriksaan fehling :
1.
Ukur
1 ml fehling A + 2 ml fehling B + 1 ml urine masukkan kedalam tabung reaksi
2.
Panaskan
mendidih 2 menit
3.
Nyatakan
hasil secara semi kuantitatif :
(-)
tidak terjadi perubahan warna/tetap biru jernih (kadar glukosa < 0,5 % )
(+
1) terjadi warna hijau kekuningan ( kadar glukosa 0,5 – 1 % )
(+
2) terjadi warna kuning keruh ( kadar glukosa 1 – 1,5 % )
(+
3) terjadi warna jingga / lumpur keruh ( kadar glukosa 2 – 3,5 % )
(+
4) terjadi warna merah bata ( kadar glukosa > 3,5 % )
2.
Pemeriksaan
Gries
Tujuan dari pemeriksaan ini adalah
untuk mengetahui nitrit dalam urine.
Prinsip pemeriksaan Gries yaitu Asam
sulfanilat dalam larutan gries akan diazotasi dengan asam nitrit dan
direaksikan dengan naftilamin terjadi warna merah jambu.
Prosedur pemeriksaan ini :
1)
Ukur
2 ml urine + 5 tetes larutan gries masukkan dalam tabung reaksi.
2)
Baca
hasil :
(
- ) tidak terjadi warna merah jambu
(
+ ) terjadi warna merah jambu
Pemeriksaan gries adalah pemeriksaan
untuk mengetahui adanya bakteri penyebab infeksi saluran kemih ( ISK ), dimana
bakteri tersebut hanya terbatas pada bakteri yang mempunyai enzym reduktase.
3.
Reaksi
Redoks
Persamaan
reaksi redoks adalah reaksi serah terima elektron dan disertai perubahan
bilangan oksidasi.
Reduksi
adalah reaksi penurunan biloks dan mengalami pengikatan elektron. Sedangkan,
Oksidasi adalah reaksi kenaikan biloks dan disertai dengan pelepasan
elektron.
PEMBAHASAN
1.
Uji
Fehling
Pereaksi ini dapat direduksi oleh selain karbohidrat yang mempunyai
sifat mereduksi juga dapat direduksi
oleh reduktor lain. Pereaksi Fehling terdiri dari dua larutan yaitu Fehling A
dan Fehling B. Larutan Fehling A adalah CuSO4
dalam air, sedangkan Fehling B adalah larutan garam KNatrat dan NaOH
dalam air. Kedua macam larutan ini disimpan terpisah dan baru dicampur
menjelang digunakan untuk memeriksa suatu karbohidrat. Dalam pereaksi ini ion
Cu²+ direduksi menjadi ion Cu+ yang
dalam suasana basa akan diendapkan menjadi CuO2. Fehling B berfungsi mencegah Cu²+
mengendap dalam suasana alkalis.
2Cu + 2OH- ®
Cu2O + H2O
Endapan
2.
NITRIT
(GRIES)
Hasil
pemeriksaan nitrit (+) terjadi karena NO3 dalam urine direduksi oleh
bakteri yang mempunyai enzym reduktase.
bakteri
NO3 NO2
Enzym
reduktase
Pemeriksaan didasari oleh reaksi
antara naftilamin dengan nitrit dalam suasana asam yang disebabkan oleh asam
sulfanilat dalam larutan gries membentuk garam diazonium, reaksi ini dikenal
dengan reaksi diazotasi.
Salah satu metode yang termasuk dalam redoks
adalah diazotasi (nitritometri). Titrasi diazotasi berdasarkan pada pembentukan
garam diazonium dari gugus amin aromatis bebas yang direaksikan dengan asam
nitrit, dimana asam nitrit ini diperoleh dengan cara mereaksikan natrium nitrit
dengan suatu asam (Wunas, J, 1986).
DAFTAR PUSTAKA
Syukri,
S., Kimia Dasar 1, Penerbit ITB, Bandung, 1999
Syukri,
S., Kimia Dasar 2, Penerbit ITB, Bandung, 1999
Tidak ada komentar:
Posting Komentar