Kamis, 13 Juni 2013

MAKALAH PARASITOLOGI HUBUNGAN HELMINTHES DENGAN KESEJAHTERAAN MANUSIA



MAKALAH PARASITOLOGI
HUBUNGAN HELMINTHES DENGAN KESEJAHTERAAN MANUSIA 


DISUSUN OLEH :
DEWI WULANSARI
A102.08.018

AKADEMI ANALIS KESEHATAN NASIONAL
SURAKARTA
2013

BAB 1
PENDAHULUAN
Salah satu masalah kesehatan masyarakat Indonesia yang tidak kurang pentingnya adalah infeksi cacing usus. Cacing usus umumnya tergolong nematoda dan penularannya perantaraan tanah (soil transmitted helminths). Tanah tergolong hospes perantara atau tuan rumah sementara, tempat perkembangan telur-telur atau larva cacing sebelum dapat menular dari seorang kepada orang lain. Penularannya sebagian melalui mulut menyertai makanan atau minuman, sebagian lagi larvanya menembus kulit memasuki tubuh.
Cacing - cacing usus yang merupakan persoalan kesehatan masyarakat di Indonesia mencakup 4 spesies utama yaitu Ascaris lumbricoides, Trichuris trichiura, Necator americanus, dan Ancylostoma duodenale.
Teori heterogenesis mengatakan parasit berasal dari bentuk kehidupan mandiri dari berbagai jenis, kemudian hidup pada organisme lain, karena keadaan alam mempengaruhi perkembangan hidupnya baik mengenai faalnya, morfologinya dsb. Dan akibat adanya pengaruh yg berbeda-beda pada tiap stadium pertumbuhannya, maka organisme yang hidup mandiri berubah menjadi dan menurunkan berbagai jenis atau anak jenis keturunan, yg menjadi parasit.
Hidup keparasitan dimulai karena kebetulan, oleh karena dibarengi oleh kesempatan-kesempatan yang sedemikian bagusnya, sehingga segolongan organisme ini secara tidak terikat masing-masing menjadi terbiasa dan memerlukan modus kehidupan itu.
Mula-mula inang hanya sebagai sarana selama kurun waktu peralihan, yaitu dari hidup mandiri ke hidup sebagai parasit, kemudian inang tsb digunakan sebagai sumber makanannya.
semula makan dari inang berupa bahan yang tidak dibutuhkan, yaitu berupa sisa makanan atau bahkan ekskret tubuh, kemudian berupa bahan makanan untuk hidup inang itu sendiri, dan akhirnya berupa jaringan tubuh inang.
BAB II
PEMBAHASAN

Manusia merupakan hospes defenitif beberapa nematoda usus (cacing perut), yang dapat mengakibatkan masalah bagi kesehatan masyarakat. Diantara cacing perut terdapat sejumlah species yang ditularkan melalui tanah (soil transmitted helminths). Diantara cacing tersebut yang terpenting adalah cacing gelang (Ascaris lumbricoides), cacing tambang (Ancylostoma duodenale dan Necator americanus), cacing cambuk (Trichuris trichiura) dan cacing pita (Taeniasis) (Behrman, 2000).
Epidemiologi penyakit kecacingan selalu berhubungan erat dengan keterbelakangan dalam pembangunan sosial ekonomi dan erat kaitannya dengan sindroma kemiskinan. Tanda tanda dari sindroma ini antara lain berupa penghasilan yang sangat rendah. Keadaan ini menyebabkan tidak dapat mencukupi kebutuhan sandang, pangan dan perumahan, kuantitas dan kualitas makanan yang rendah, sanitasi lingkungan yang jelek dan sumber air bersih yang kurang, pelayanan kesehatan yang terbatas, jumlah anggota keluarga yang besar serta tingkat buta aksara yang tinggi .
Banyak faktor yang berpengaruh terhadap kejadian kecacingan selain faktor sosial ekonomi juga dipengaruhi oleh faktor lain seperti: usia, jenis kelamin, pekerjaan dan pendidikan orang tua.
Pemberantasan infeksi cacing tidak dapat dilakukan hanya dengan menggunakan pendekatan medis. Dibutuhkan juga dukungan pendekatan kesehatan masyarakat seperti penataan kesehatan lingkungan, status gizi, higiene, perilaku, sanitasi dan sosial ekonomi keluarga.
Berdasarkan uraian tersebut diatas, dapat dirumuskan masalah penelitian ini adalah:
1. Bagaimana angka kejadian kecacingan pada murid sekolah dasar.
2. Bagaimana pengaruh sosial ekonomi dengan angka kejadian kecacingan.
3. Faktor-faktor apa saja yang berpengaruh terhadap angka kejadian kecacingan.

Simbiose dan hidup parasit
simbiose : hubungan hidup antara dua individu yang berlainan jenis.
berdasar manifestasinya dibedakan menjadi:
1.      simbiose mutualistis
contoh : rayap zootermopsis sp dan berbagai flagelata yg hidup di dalam saluran pencernaan rayap. (trichonympha sp, trichomonas sp, streblomastix sp, tricercomitus sp, hexamastic sp)
2.      simbiose komensalistis
Hubungan antara dua individu atau lebih tidak satupun menderita kerugian.
Contoh : fauna dan flora yg terdapat dalam usus besar herbivora cara hidup komensalisme sama dengan cara hidup bersifat “raumparasitmus”.
3.      simbiose parasitis
Hubungan hidup antara dua individu berlainan jenis, parasit beruntung karena mendapat makanan sedang inangnya menderita rugi karenanya.

Hubungan parasit dengan kesejahteraan manusia dan hewan
Hidup parasit adalah hidup menumpang pada organisme lain dan mengambil keuntungan.
organisme parasit ternyata lebih banyak macamnya daripada non parasit.
organisme parasit meliputi: virus, bakteri, rickettsiales, cendawan, protozoa, helminth/cacing, dan juga arthropoda (tiga terakhir yang dipelajari dalam parasitologi). organisme yang ditumpangi parasit disebut hospes/inang.
Hospes/inang
1)      inang perantara ialah organisme yang membantu untuk hidup parasit bentuk aseksual atau bentuk belum dewasa, disebut juga hospes intermedier. contoh plasmodium sp, bentuk aseksual dalam eritrosit mammmalia (manusia dan kera).
2)      inang definitif ialah hewan penjamu yang membantu untuk hidup parasit bentuk seksual atau bentuk dewasa. contoh plasmodium, maka nyamuk anopheles disebut inang definitif
3)      inang reservoir sering dipakai dalam zoonosis (antrophozoonosis atau zooantroponosis). contoh plasmodium sp sebagai hewan reservoir adalah monyet atau kera.
pada umumnya hospes reservoir walaupun mengandung parasit, namun tidak menunjukkan gejala penyakit. hospes reservoir bukan sebagai inang normal.
inang predileksi, hospes yang dipilih, disukai, disenangi oleh parasit.
Contoh : stomoxys calcitrans (lalat kandang) di alam bebas lebih menyukai darah kuda, tetapi jika di tempat lalat hidup tidak banyak atau tidak ada kuda, maka lalat itu juga mengisap darah sapi.
Pembagian parasit
Berdasar tempat manifestasi parasitismenya :
1)      ektoparasit atau ektozoa, parasit yg hidup pada permukaan luar tubuh inang, atau di dalam liang-liang dalam kulit dan ruang telinga luar yang mempunyai hubungan dengan dunia luar baik yang permanen atau tidak permanen/datang pergi.
contoh: kutu manusia pediculus humanus capitis, p.h. corporis, phthirus pubis, dan nyamuk.
2)      endoparasit/entoparasit/entozoa
parasit yang hidup dalam alat-alat tubuh (hati, paru, limpa, ginjal, otak), dalam sistem: alimentaris, sirkulasi, pernafasan, rongga: dada, perut, persendian, dalam otot daging, dan jaringan tubuh lain.
contoh: toxoplasma gondii, plasmodium sp
Berdasar lama waktu hidup parasitisnya :
1. parasit temporer
parasit dalam mengunjungi inang pada waktu berselang, tidak menetap pada tubuh inang, datangnya pada inang bila ia lapar, saatnya tidak tentu
contoh: pinjal, cimex, nyamuk
2. parasit stasioner/permanen
parasit yang tinggal pada atau dalam tubuh inang selama menyelesaikan seluruh siklus hidupnya
contoh: plasmodium sp

Berdasar sifat keparasitannya
1. parasit insidental, parasit yang secara kebetulan,atau sebagai suatu kecelakaan pada inang yang tidak wajar. contoh: cacing pita dipylidium caninum, cacing dewasa dalam usus anjing, karena kecelakaan terdapat pada manusia, terutama pada anak-anak.
2. parasit eratika, parasit yang berparasit pada inang yang wajar tetapi lokasinya yang tidak wajar atau tidak seperti biasanya. contoh: cacing gelang ascaris lumbricoides, secara normal terdapat dalam usus duabelas jari manusia, karena sesuatu hal, misalnya kelaparan yang lama/gerakan antiperistaltik, maka cacing migrasi ke empedu, masuk lambung pada infeksi berat
3.parasit obligat
organisme yang untuk kelangsungan hidup dan eksistensi jenisnya mutlak memerlukan adanya organisme lain sebagai inang. contoh: semua organisme patogen, baik bakteri, virus, rickettsiales, protozoa, maupun metazoa adalah parasit obligat
parasit obligat tidak mampu hidup tanpa bantuan makan dari organisme lain jenis. parasit obligat dengan sendirinya akan musnah bila tidak mendapat kesempatan menemukan inang yg serasi, sebab parasit tersebut tidak dapat hidup mandiri

klasifikasi transmisi penyakit oleh arthropoda :
1.transmisi siklo-propagatif, parasit patogen mengalami perubahan dan berlipat-ganda dalam tubuh arthropoda. contoh: plasmodium sp
2. transmisi siklo-developmental, parasit patogen mengalami perubahan tetapi tidak berbiak dalam tubuh vektor arthropoda. contoh: filaria sp

Vektor :
vektor berarti pembawa atau pengangkut agen penyakit (patogen) baik virus, bakteri, rickettsiales. dalam parasitologi vektor adalah hewan yg memindahkan parasit stadium infektif dr penderita ke hewan penerima
berbagai arthropoda telah terbukti peka (susceptible) terhadap bermacam-macam agen penyakit. Berbagai parasit (cacing atau protozoa) dapat berkembang dan menyelesaikan sebagian dari hidupnya dalam tubuh arthropoda tersebut sebagai tempat tinggal sementara.
vektor primer dan vektor sekunder
vektor primer, penanggungjawab utama atau penyebab utama terjadinya penularan.
vektor sekunder, artinya secara normal vektor tersebut tidak penting sebagai penyebar penyakit, tetapi dalam keadaan wabah kemudian vektor sekunder dianggap sebagai vektor penting.
vektor mekanis dan vektor biologis
vektor mekanis adalah hewan pengangkut parasit yang dalam tubuh vektor itu parasit tidak tumbuh secara nyata, tidak pula berkembang dan berlipat ganda.
vektor mekanis biasanya tidak esensial untuk siklus hidup suatu parasit.
contoh lalat rumah yg membawa telur ascaris atau kista amoeba
vektor biologis adalah hewan biasanya arthropoda penghisap darah, yg mengangkut patogen dan sebelum diterimakan kepada inang baru, maka patogen tersebut tumbuh dan berkembang (pada metazoa ex. filaria sp) atau berkembang biak (pada parasit protozoa ex. plasmodium).
cara pemindahan parasit ke inang
1.cara pasif per os
stadium infektif yg semuanya stadium muda, masuk ke dalam tubuh melalui mulut bersama makanan atau minuman.
2.cara pasif inokulatif
stadium infektif diinokulasikan (dimasukkan dg tusukan) ke dalam tubuh inang bersama ludah oleh serangga pengisap darah. penyakit disebut arthropod-borne parasitoses.
3. cara aktif inokulatif
parasit memasuki tubuh melalui luka gigitan serangga. Stadium infektif hanya mampu menembus kulit yg luka.
4. cara aktif per cutan
stadium infektif memasuki bagian tubuh yang berkulit tipis, antara lain: ketiak, pipi, sela-sela jari.
cara parasit mengatasi rintangan dalam siklus hidupnya :
kesuburan yg luar biasa, contoh t. solium dpt bertelur 500 ribu/hari, ascaris lumbricoides dpt bertelur 200.000 ribu /hari/ekor cacing betina. Resistens terhadap keadaan yg tidak baik, contoh kemampaun hibernasi, estivasi, selubung larva yang tunggal atau ganda, dinding telur yang tebal dan tahan terhadap kekeringan.
Hermaproditisme, cestoda dan trematoda adalah cacing yg hermafrodit.
Partenogenesis dewasa/muda dan pedogenesis, dari sel tubuh pada hewan dapat terbentuk individu. Toleransi yg tinggi .
cara parasit merugikan inang :
1. Mengisap darah inang, contoh cacing yang hidup di saluran pencernaan.
2. Mengisap darah, cairan tubuh, atau makan jaringan tubuh, contoh nyamuk, caplak, cacing tambang ancylostoma sp, pediculus sp, fasciola sp merusak dan makan jaringan.
3.Merusak jaringan tubuh inang, contoh plasmodium sp merusak erythrocyte, echinococcus granulosus merusak dan menekan jaringan.
4. Menimbulkan gangguan mekanik atau fisik alat tubuh, contoh cacing filaria (wuchereria bancrofti, malayi dpt menyumbat venula2 kecil di daerah kaki bagian bawah & pembuluh limfa kecil. sumbatan menyebabkan terjadinya pembesaran cairan tubuh keluar dari pembuluh venola menimbulkan bengkak kaki yang disebut penyakit kaki gajah.
5. Menimbulkan radang, hampir semua parasit menimbulkan radang yang bersifat lokal.
6. Memudahkan masuknya mikroorganisme, misal pada parasit datang pergi dari serangga, mengisap darah inang dengan menusukkan bagian mulutnya ke dalam inang dengan melukai kulit kemudian merupakan pintu masuk bagi mikroorganisme.
7.Membentuk racun spesifik dan menaikkan sensitivitas inang, cacing-cacing dalam saluran usus ascaris, d. latum pada manusia dapat menghasilkan racun yang spesifik berupa perilaku atau aktivitas histeris. caplak (tick paralysis).
8.Bahaya oleh parasit datang pergi
serangan arthropoda parasit baik yang penggigit, pengisap, penusuk sambil menghisap darah dapat menyebarkan mikroorganisme, juga mengganggu ketenanngan hewan, melelahkan, menurunkan ketahanan tubuh inang terhadap serangan penyakit lain. Penyakit-penyakit parasit yang disebarkan oleh arthropod disebut arthropod-borne parasitoses.











BAB III
PENUTUP
Berdasarkan uraian tersebut diatas, dapat dirumuskan masalah penelitian ini adalah:
1. Bagaimana angka kejadian kecacingan pada murid sekolah dasar.
2. Bagaimana pengaruh sosial ekonomi dengan angka kejadian kecacingan.
3. Faktor-faktor apa saja yang berpengaruh terhadap angka kejadian kecacingan.
Berikut kerugian dan cara merugikan yang dialami manusia atau hospes yang terkena parasit, yaitu Mengisap darah inang, contoh cacing yg hidup di saluran pencernaan. Mengisap darah, cairan tubuh, atau makan jaringan tubuh, contoh nyamuk, caplak, cacing tambang ancylostoma sp, pediculus sp, fasciola sp merusak dan makan jaringan. Merusak jaringan tubuh inang, contoh plasmodium sp merusak erythrocyte, echinococcus granulosus merusak dan menekan jaringan. Menimbulkan gangguan mekanik atau fisik alat tubuh, contoh cacing filaria (wuchereria bancrofti, malayi dpt menyumbat venula2 kecil di daerah kaki bagian bawah & pembuluh limfa kecil. sumbatan menyebabkan terjadinya pembesaran cairan tubuh keluar dr pembuluh venola menimbulkan bengkak kaki yg disebut penyakit kaki gajah. Menimbulkan radang, hampir semua parasit menimbulkan radang yg bersifat lokal. Memudahkan masuknya mikroorganisme, misal pada parasit datang pergi dr serangga, mengisap darah inang dg menusukkan bagian mulutnya ke dalam inang dengan melukai kulit kemudian merupakan pintu masuk bagi mikroorganisme. Membentuk racun spesifik dan menaikkan sensitivitas inang, cacing2 dlm saluran usus ascaris, d. latum pd mns dpt menghasilkan racun yg spesifik berupa perilaku atau aktivitas histeris. caplak (tick paralysis), bahaya oleh parasit datang pergi. serangan arthropoda parasit baik yg penggigit, pengisap, penusuk sambil menghisap drh dpt menyebarkan mikroorganisme, juga mengganggu ketenanngan hewan, melelahkan, menurunkan ketahanan tubuh inang thd serangan penyakit lain. penyakit2 parasit yg disebarkan oleh arthropod disebut arthropod-borne parasitoses.



















DAFTAR PUSTAKA
Sundoyo Pitomo. Kebutuhan dasar kelompok berpenghasilan rendah di kota Jakarta. Dalam: Sumardi M, DE Hans, Penyunting. Kemiskinan dan kebutuhan pokok edisi 1, Jakarta. Rajawali, 1982, h 1–10.
Warren KS, Bundy DAP, Anderson RM. Helminth infection. Dalam: Jamison DT, Mosley WH, Measham AR, penyunting: Disease control priorities in developing countries. New York: Oxford University Press for World Bank, h. 131–141.
©2003                             
Adams EJ, Stephenson LS, Latham MC. Physical activity and growth of Kenyan school children with hookworm in Trichuris trichiura and Ascaris lumbricoides infections are improved after treatment with albendazol. American Institute of Nutrition 1994; 1200-1205.

Depary AA, Tarigan P, Sitepu S. Helminthiasis intestinal pada anak anak desa. Medika 1987; 12: 1194–1197.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar