MAKALAH PARASITOLOGI
HUBUNGAN HELMINTHES DENGAN KESEJAHTERAAN MANUSIA
DISUSUN
OLEH :
DEWI
WULANSARI
A102.08.018
AKADEMI
ANALIS KESEHATAN NASIONAL
SURAKARTA
2013
BAB
1
PENDAHULUAN
Salah
satu masalah kesehatan masyarakat Indonesia yang tidak kurang pentingnya adalah
infeksi cacing usus. Cacing usus umumnya tergolong nematoda dan penularannya
perantaraan tanah (soil transmitted helminths). Tanah tergolong hospes
perantara atau tuan rumah sementara, tempat perkembangan telur-telur atau larva
cacing sebelum dapat menular dari seorang kepada orang lain. Penularannya
sebagian melalui mulut menyertai makanan atau minuman, sebagian lagi larvanya
menembus kulit memasuki tubuh.
Cacing
- cacing usus yang merupakan persoalan kesehatan masyarakat di Indonesia mencakup
4 spesies utama yaitu Ascaris
lumbricoides, Trichuris trichiura, Necator americanus, dan Ancylostoma duodenale.
Teori
heterogenesis mengatakan parasit berasal dari bentuk kehidupan mandiri dari
berbagai jenis, kemudian hidup pada organisme lain, karena keadaan alam
mempengaruhi perkembangan hidupnya baik mengenai faalnya, morfologinya dsb. Dan
akibat adanya pengaruh yg berbeda-beda pada tiap stadium pertumbuhannya, maka
organisme yang hidup mandiri berubah menjadi dan menurunkan berbagai jenis atau
anak jenis keturunan, yg menjadi parasit.
Hidup
keparasitan dimulai karena kebetulan, oleh karena dibarengi oleh
kesempatan-kesempatan yang sedemikian bagusnya, sehingga segolongan organisme
ini secara tidak terikat masing-masing menjadi terbiasa dan memerlukan modus
kehidupan itu.
Mula-mula
inang hanya sebagai sarana selama kurun waktu peralihan, yaitu dari hidup
mandiri ke hidup sebagai parasit, kemudian inang tsb digunakan sebagai sumber
makanannya.
semula
makan dari inang berupa bahan yang tidak dibutuhkan, yaitu berupa sisa makanan
atau bahkan ekskret tubuh, kemudian berupa bahan makanan untuk hidup inang itu
sendiri, dan akhirnya berupa jaringan tubuh inang.
BAB
II
PEMBAHASAN
Manusia
merupakan hospes defenitif beberapa nematoda usus (cacing perut), yang dapat
mengakibatkan masalah bagi kesehatan masyarakat. Diantara cacing perut terdapat
sejumlah species yang ditularkan melalui tanah (soil transmitted helminths). Diantara
cacing tersebut yang terpenting adalah cacing gelang (Ascaris lumbricoides), cacing
tambang (Ancylostoma duodenale dan Necator americanus), cacing cambuk (Trichuris
trichiura) dan cacing pita (Taeniasis) (Behrman, 2000).
Epidemiologi
penyakit kecacingan selalu berhubungan erat dengan keterbelakangan dalam
pembangunan sosial ekonomi dan erat kaitannya dengan sindroma kemiskinan. Tanda
tanda dari sindroma ini antara lain berupa penghasilan yang sangat rendah.
Keadaan ini menyebabkan tidak dapat mencukupi kebutuhan sandang, pangan dan
perumahan, kuantitas dan kualitas makanan yang rendah, sanitasi lingkungan yang
jelek dan sumber air bersih yang kurang, pelayanan kesehatan yang terbatas,
jumlah anggota keluarga yang besar serta tingkat buta aksara yang tinggi .
Banyak
faktor yang berpengaruh terhadap kejadian kecacingan selain faktor sosial
ekonomi juga dipengaruhi oleh faktor lain seperti: usia, jenis kelamin, pekerjaan
dan pendidikan orang tua.
Pemberantasan
infeksi cacing tidak dapat dilakukan hanya dengan menggunakan pendekatan medis.
Dibutuhkan juga dukungan pendekatan kesehatan masyarakat seperti penataan
kesehatan lingkungan, status gizi, higiene, perilaku, sanitasi dan sosial
ekonomi keluarga.
Berdasarkan
uraian tersebut diatas, dapat dirumuskan masalah penelitian ini adalah:
1.
Bagaimana angka kejadian kecacingan pada murid sekolah dasar.
2.
Bagaimana pengaruh sosial ekonomi dengan angka kejadian kecacingan.
3.
Faktor-faktor apa saja yang berpengaruh terhadap angka kejadian kecacingan.
Simbiose dan hidup parasit
simbiose
: hubungan hidup antara dua individu yang berlainan jenis.
berdasar
manifestasinya dibedakan menjadi:
1. simbiose
mutualistis
contoh
: rayap zootermopsis sp dan berbagai flagelata yg hidup di dalam saluran
pencernaan rayap. (trichonympha sp, trichomonas sp, streblomastix sp,
tricercomitus sp, hexamastic sp)
2. simbiose
komensalistis
Hubungan
antara dua individu atau lebih tidak satupun menderita kerugian.
Contoh
: fauna dan flora yg terdapat dalam usus besar herbivora cara hidup
komensalisme sama dengan cara hidup bersifat “raumparasitmus”.
3. simbiose
parasitis
Hubungan
hidup antara dua individu berlainan jenis, parasit beruntung karena mendapat
makanan sedang inangnya menderita rugi karenanya.
Hubungan
parasit dengan kesejahteraan manusia dan hewan
Hidup
parasit adalah hidup menumpang pada organisme lain dan mengambil keuntungan.
organisme
parasit ternyata lebih banyak macamnya daripada non parasit.
organisme
parasit meliputi: virus, bakteri, rickettsiales, cendawan, protozoa,
helminth/cacing, dan juga arthropoda (tiga terakhir yang dipelajari dalam
parasitologi). organisme yang ditumpangi parasit disebut hospes/inang.
Hospes/inang
1) inang
perantara ialah organisme yang membantu untuk hidup parasit bentuk aseksual
atau bentuk belum dewasa, disebut juga hospes intermedier. contoh plasmodium
sp, bentuk aseksual dalam eritrosit mammmalia (manusia dan kera).
2) inang
definitif ialah hewan penjamu yang membantu untuk hidup parasit bentuk seksual
atau bentuk dewasa. contoh plasmodium, maka nyamuk anopheles disebut inang
definitif
3) inang
reservoir sering dipakai dalam zoonosis (antrophozoonosis atau
zooantroponosis). contoh plasmodium sp sebagai hewan reservoir adalah monyet
atau kera.
pada
umumnya hospes reservoir walaupun mengandung parasit, namun tidak menunjukkan
gejala penyakit. hospes reservoir bukan sebagai inang normal.
inang
predileksi, hospes yang dipilih, disukai, disenangi oleh parasit.
Contoh
: stomoxys calcitrans (lalat kandang) di alam bebas lebih menyukai darah kuda,
tetapi jika di tempat lalat hidup tidak banyak atau tidak ada kuda, maka lalat
itu juga mengisap darah sapi.
Pembagian parasit
Berdasar
tempat manifestasi parasitismenya :
1) ektoparasit
atau ektozoa, parasit yg hidup pada permukaan luar tubuh inang, atau di dalam
liang-liang dalam kulit dan ruang telinga luar yang mempunyai hubungan dengan
dunia luar baik yang permanen atau tidak permanen/datang pergi.
contoh:
kutu manusia pediculus humanus capitis, p.h. corporis, phthirus pubis, dan
nyamuk.
2) endoparasit/entoparasit/entozoa
parasit
yang hidup dalam alat-alat tubuh (hati, paru, limpa, ginjal, otak), dalam sistem:
alimentaris, sirkulasi, pernafasan, rongga: dada, perut, persendian, dalam otot
daging, dan jaringan tubuh lain.
contoh:
toxoplasma gondii, plasmodium sp
Berdasar
lama waktu hidup parasitisnya :
1.
parasit temporer
parasit
dalam mengunjungi inang pada waktu berselang, tidak menetap pada tubuh inang,
datangnya pada inang bila ia lapar, saatnya tidak tentu
contoh:
pinjal, cimex, nyamuk
2.
parasit stasioner/permanen
parasit
yang tinggal pada atau dalam tubuh inang selama menyelesaikan seluruh siklus hidupnya
contoh:
plasmodium sp
Berdasar
sifat keparasitannya
1.
parasit insidental, parasit yang secara kebetulan,atau sebagai suatu kecelakaan
pada inang yang tidak wajar. contoh: cacing pita dipylidium caninum, cacing
dewasa dalam usus anjing, karena kecelakaan terdapat pada manusia, terutama
pada anak-anak.
2.
parasit eratika, parasit yang berparasit pada inang yang wajar tetapi lokasinya
yang tidak wajar atau tidak seperti biasanya. contoh: cacing gelang ascaris
lumbricoides, secara normal terdapat dalam usus duabelas jari manusia, karena
sesuatu hal, misalnya kelaparan yang lama/gerakan antiperistaltik, maka cacing
migrasi ke empedu, masuk lambung pada infeksi berat
3.parasit
obligat
organisme
yang untuk kelangsungan hidup dan eksistensi jenisnya mutlak memerlukan adanya
organisme lain sebagai inang. contoh: semua organisme patogen, baik bakteri,
virus, rickettsiales, protozoa, maupun metazoa adalah parasit obligat
parasit
obligat tidak mampu hidup tanpa bantuan makan dari organisme lain jenis. parasit
obligat dengan sendirinya akan musnah bila tidak mendapat kesempatan menemukan
inang yg serasi, sebab parasit tersebut tidak dapat hidup mandiri
klasifikasi
transmisi penyakit oleh arthropoda :
1.transmisi
siklo-propagatif, parasit patogen mengalami perubahan dan berlipat-ganda dalam
tubuh arthropoda. contoh: plasmodium sp
2.
transmisi siklo-developmental, parasit patogen mengalami perubahan tetapi tidak
berbiak dalam tubuh vektor arthropoda. contoh: filaria sp
Vektor
:
vektor
berarti pembawa atau pengangkut agen penyakit (patogen) baik virus, bakteri,
rickettsiales. dalam parasitologi vektor adalah hewan yg memindahkan parasit
stadium infektif dr penderita ke hewan penerima
berbagai
arthropoda telah terbukti peka (susceptible) terhadap bermacam-macam agen
penyakit. Berbagai parasit (cacing atau protozoa) dapat berkembang dan
menyelesaikan sebagian dari hidupnya dalam tubuh arthropoda tersebut sebagai
tempat tinggal sementara.
vektor
primer dan vektor sekunder
vektor
primer, penanggungjawab utama atau penyebab utama terjadinya penularan.
vektor
sekunder, artinya secara normal vektor tersebut tidak penting sebagai penyebar
penyakit, tetapi dalam keadaan wabah kemudian vektor sekunder dianggap sebagai
vektor penting.
vektor
mekanis dan vektor biologis
vektor
mekanis adalah hewan pengangkut parasit yang dalam tubuh vektor itu parasit tidak
tumbuh secara nyata, tidak pula berkembang dan berlipat ganda.
vektor
mekanis biasanya tidak esensial untuk siklus hidup suatu parasit.
contoh
lalat rumah yg membawa telur ascaris atau kista amoeba
vektor
biologis adalah hewan biasanya arthropoda penghisap darah, yg mengangkut
patogen dan sebelum diterimakan kepada inang baru, maka patogen tersebut tumbuh
dan berkembang (pada metazoa ex. filaria sp) atau berkembang biak (pada parasit
protozoa ex. plasmodium).
cara
pemindahan parasit ke inang
1.cara
pasif per os
stadium
infektif yg semuanya stadium muda, masuk ke dalam tubuh melalui mulut bersama
makanan atau minuman.
2.cara
pasif inokulatif
stadium
infektif diinokulasikan (dimasukkan dg tusukan) ke dalam tubuh inang bersama
ludah oleh serangga pengisap darah. penyakit disebut arthropod-borne
parasitoses.
3.
cara aktif inokulatif
parasit
memasuki tubuh melalui luka gigitan serangga. Stadium infektif hanya mampu
menembus kulit yg luka.
4.
cara aktif per cutan
stadium
infektif memasuki bagian tubuh yang berkulit tipis, antara lain: ketiak, pipi,
sela-sela jari.
cara
parasit mengatasi rintangan dalam siklus hidupnya :
kesuburan
yg luar biasa, contoh t. solium dpt bertelur 500 ribu/hari, ascaris
lumbricoides dpt bertelur 200.000 ribu /hari/ekor cacing betina. Resistens terhadap
keadaan yg tidak baik, contoh kemampaun hibernasi, estivasi, selubung larva yang
tunggal atau ganda, dinding telur yang tebal dan tahan terhadap kekeringan.
Hermaproditisme,
cestoda dan trematoda adalah cacing yg hermafrodit.
Partenogenesis
dewasa/muda dan pedogenesis, dari sel tubuh pada hewan dapat terbentuk individu.
Toleransi yg tinggi .
cara
parasit merugikan inang :
1.
Mengisap darah inang, contoh cacing yang hidup di saluran pencernaan.
2.
Mengisap darah, cairan tubuh, atau makan jaringan tubuh, contoh nyamuk, caplak,
cacing tambang ancylostoma sp, pediculus sp, fasciola sp merusak dan makan
jaringan.
3.Merusak
jaringan tubuh inang, contoh plasmodium sp merusak erythrocyte, echinococcus
granulosus merusak dan menekan jaringan.
4.
Menimbulkan gangguan mekanik atau fisik alat tubuh, contoh cacing filaria
(wuchereria bancrofti, malayi dpt menyumbat venula2 kecil di daerah kaki bagian
bawah & pembuluh limfa kecil. sumbatan menyebabkan terjadinya pembesaran
cairan tubuh keluar dari pembuluh venola menimbulkan bengkak kaki yang disebut
penyakit kaki gajah.
5.
Menimbulkan radang, hampir semua parasit menimbulkan radang yang bersifat lokal.
6.
Memudahkan masuknya mikroorganisme, misal pada parasit datang pergi dari
serangga, mengisap darah inang dengan menusukkan bagian mulutnya ke dalam inang
dengan melukai kulit kemudian merupakan pintu masuk bagi mikroorganisme.
7.Membentuk
racun spesifik dan menaikkan sensitivitas inang, cacing-cacing dalam saluran
usus ascaris, d. latum pada manusia dapat menghasilkan racun yang spesifik
berupa perilaku atau aktivitas histeris. caplak (tick paralysis).
8.Bahaya
oleh parasit datang pergi
serangan
arthropoda parasit baik yang penggigit, pengisap, penusuk sambil menghisap darah
dapat menyebarkan mikroorganisme, juga mengganggu ketenanngan hewan,
melelahkan, menurunkan ketahanan tubuh inang terhadap serangan penyakit lain.
Penyakit-penyakit parasit yang disebarkan oleh arthropod disebut
arthropod-borne parasitoses.
BAB
III
PENUTUP
Berdasarkan
uraian tersebut diatas, dapat dirumuskan masalah penelitian ini adalah:
1.
Bagaimana angka kejadian kecacingan pada murid sekolah dasar.
2.
Bagaimana pengaruh sosial ekonomi dengan angka kejadian kecacingan.
3.
Faktor-faktor apa saja yang berpengaruh terhadap angka kejadian kecacingan.
Berikut
kerugian dan cara merugikan yang dialami manusia atau hospes yang terkena
parasit, yaitu Mengisap darah inang, contoh cacing yg hidup di saluran
pencernaan. Mengisap darah, cairan tubuh, atau makan jaringan tubuh, contoh
nyamuk, caplak, cacing tambang ancylostoma sp, pediculus sp, fasciola sp
merusak dan makan jaringan. Merusak jaringan tubuh inang, contoh plasmodium sp
merusak erythrocyte, echinococcus granulosus merusak dan menekan jaringan. Menimbulkan
gangguan mekanik atau fisik alat tubuh, contoh cacing filaria (wuchereria
bancrofti, malayi dpt menyumbat venula2 kecil di daerah kaki bagian bawah &
pembuluh limfa kecil. sumbatan menyebabkan terjadinya pembesaran cairan tubuh
keluar dr pembuluh venola menimbulkan bengkak kaki yg disebut penyakit kaki
gajah. Menimbulkan radang, hampir semua parasit menimbulkan radang yg bersifat
lokal. Memudahkan masuknya mikroorganisme, misal pada parasit datang pergi dr
serangga, mengisap darah inang dg menusukkan bagian mulutnya ke dalam inang
dengan melukai kulit kemudian merupakan pintu masuk bagi mikroorganisme. Membentuk
racun spesifik dan menaikkan sensitivitas inang, cacing2 dlm saluran usus
ascaris, d. latum pd mns dpt menghasilkan racun yg spesifik berupa perilaku
atau aktivitas histeris. caplak (tick paralysis), bahaya oleh parasit datang
pergi. serangan arthropoda parasit baik yg penggigit, pengisap, penusuk sambil
menghisap drh dpt menyebarkan mikroorganisme, juga mengganggu ketenanngan
hewan, melelahkan, menurunkan ketahanan tubuh inang thd serangan penyakit lain.
penyakit2 parasit yg disebarkan oleh arthropod disebut arthropod-borne
parasitoses.
DAFTAR
PUSTAKA
Sundoyo
Pitomo. Kebutuhan dasar kelompok berpenghasilan rendah di kota Jakarta. Dalam:
Sumardi M, DE Hans, Penyunting. Kemiskinan dan kebutuhan pokok edisi 1,
Jakarta. Rajawali, 1982, h 1–10.
Warren
KS, Bundy DAP, Anderson RM. Helminth infection. Dalam: Jamison DT, Mosley WH,
Measham AR, penyunting: Disease control priorities in developing countries. New
York: Oxford University Press for World Bank, h. 131–141.
©2003
Adams
EJ, Stephenson LS, Latham MC. Physical activity and growth of Kenyan school
children with hookworm in Trichuris trichiura and Ascaris lumbricoides
infections are improved after treatment with albendazol. American Institute of
Nutrition 1994; 1200-1205.
Depary
AA, Tarigan P, Sitepu S. Helminthiasis intestinal pada anak anak desa. Medika
1987; 12: 1194–1197.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar