Kamis, 13 Juni 2013

ARGENTOMETRI FAJANS

Metode Fajans
Pada metode ini digunakan indicator adsorbs pada titik ekivalen, indicator teradsorpsi oleh endapan. Indicator ini tidak memberikan perubahan warna pada larutan, tetapi pada permukaan endapan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam metode ini aialah endapan harus dijaga sedapat mungkin dalam bentuk koloid, garam netral dalam jumlah besar dan ion bervalensi banyak harus dihindarkan karena mempunyai daya mengkoagulasi, larutan tidak boleh terlalu encer karena endapan yang terbentuk sedikit sekali sehingga mengakibatkan perubahan warna indicator tidak jelas, ion indicator harus bermuatan berlawanan dengan ion pengendap., ion indicator harus tidak teradsorpsi kuat setelah tercapai titik ekivalen, dan ion indicator tidak boleh teradsorpsi sangat kuat seperti misalnya pada titrasi klorida dan indicator eosin yang mana indicator teradsorpsi terlebih dahulu sebelum titik ekivalen tercapai.

Sudjadi, dkk. 2007. Kimia Farmasi Analisis. Jogjakarta : Pustaka Pelajar.
Mursyidi, Achmad dan Abdul Rohman. 2006. Pengantar Kimia Farmasi Analisis Volumetri dan Gravimetri. Pustaka Pelajar : Yogyakarta.


Titrasi argenometri dengan cara fajans adalah sama seperti pada cara Mohr, hanya terdapat perbedaan pada jenis indikator yang digunakan. Indikator yang digunakan dalam cara ini adalah indikator adsorbsi seperti eosine atau fluonescein menurut macam anion yang diendapkan oleh Ag+. Titrannya adalah AgNO3 hingga suspensi violet menjadi merah. pH tergantung pada macam anion dan indikator yang dipakai. Indikator adsorbsi adalah zat yang dapat diserap oleh permukaan endapan dan menyebabkan timbulnya warna. Pengendapan ini dapat diatur agar terjadi pada titik ekuivalen antara lain dengan memilih macam indikator yang dipakai dan pH. Sebelum titik ekuivalen tercapai, ion Cl- berada dalam lapisan primer dan setelah tercapai ekuivalen maka kelebihan sedikit AgNO3 menyebabkan ion Cl- akan digantikan oleh Ag+ sehingga ion Cl- akan berada pada lapisan sekunder (Gandjar, 2007).
Pada metode ini digunakan indicator arbsorbsi, yang mana pada titik ekuivalen, indicator terarbsorbsi oleh endapan. Indicator ini tidak membeikan warna pada larutan, tetapi pada permukaan endapan. (Gandjar,2007)

Gandjar, G. 2007. Kimia Farmasi Analisis. Pustaka pelajar. Yogyakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar