Sabtu, 19 Januari 2013

SPORA DAN PEWARNAAN SPORA


spora merupakan stadium dorman dari sel vegetatif.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pengecatan spora:
  • Fiksasi
  • Smear terlalu tebal
  • Waktu pengecatan tidak tepat
  • Konsentrasi reaagen
  • Umur bakteri
  • Nutrisi
Ada 2 jenis bakteri yang dapat membentuk spora
  • Clostridium adalah bakteri yang bersifat anaerob
  • Bacillus adalah Bakteri yang bersifat aerob
Stuktur endospora berbeda-beda untuk setiap spesies
  • Clostridium botullinum: sporanya subterminal
  • Clostridium tetani:sporanya terminal
  • Bacillus anthracis: sporanya central
Endospora bakteri merupakan struktur yang paling tahan terhadap lingkungan yang ekstrim misalnya kering, kepanasan, dan keadaannya asam.
Macam-macam metode pengecetan
  • Schaffer fulton
  • Klein vedder
  • Bartolomew mittler
  • Core: sitoplasma dari spora yang didalamnya terkandung semua unsure untuk kehidupan bakteri seperti kromosom yang komplit, komponen- komponen untuk sintesis protein dan sebagainya.
  • Cortex: lapisan yang paling tebal dari spora envelope, terdiri dari lapisan peptidoglikan tapi dalam bentuk yang istimewa.
  • Dinding spora: lapisan paling dalam dari spora, terdiri dari peptidoglikan dan akan menjadi dinding sel bila spora kembali dalam bentuk vegetative.
  • Eksosporium: lipoprotein membrane yang terdapat dari luar.
  • Coat: terdiri dari zat semacam keratin, dan keratin inilah yang menyebabkan spora relatif tahan terhadap pengaruh luar.

Pada hasil pengamatan praktikum Pewarnaan Spora kali ini, digunakan suspensi dari bakteri Salmonella typhii  dan Bacillus subtilis. Suspensi bakteri ini telah disiapkan sebelumnya. Pada saat pembuatan preparat sama halnya dengan pewarnaan Gram waktu yang ditentukan untuk penetesan zat warna dan H2SO4 sebaiknya tidak lebih ataupun kurang dari waktu yang telah ditentukan, karena hal tersebut dapat mempengaruhi hasil preparat saat dilihat dbawah mikroskop.
            Perbedaan Pewarnaan tahan asam dan Pewarnaan spora ialah pada pewarnaan tahan asam bertujuan untuk melunturkan pewarnaan bakteri yang tahan asam. Sedangkan pewarnaan spora bertjuan untuk mewarnai spora pada bakteri yang dapat membentuk spora.
            Berdasarkan pengamatan, yang terlihat ialah bakteri Bacillus subtilis dengan spora yang terminal, yaitu letak spora ada diujung sel. Sebenarnya jenis letak spora ada 3 buah: sentral, yaitu letak spora berada di tengah-tengah sel;  terminal, yaitu letak spora ada diujung sel; sub terminal, yaitu letak spora diantara ujung dan di tengah-tengah sel. Akan tetapi pada pengamatan ini hanya ada spora terminalis.Warna sporanya merah sedangkan dan warna badan vegetatif adalah ungu. Pada hasil pengamatan juga tidak terlihat adanya spora pada bakteri Salmonella typhii , hal itu dikarenakan  bakteri Salmonella typhii tidak memiliki spora dan bakteri ini tergolong bakteri non-spora atau bakteri yang tidak dapat menghasilkan spora. Lain halnya dengan bakteri Bacillus subtilis yang merupakan dari famili Bacillaceae. Bakteri yang dapat menghasilkan spora diantaranya ialah bakteri berasal dari famili Bacillaceae, genus Bacillus, Clostridium, dan Sporosarcina.
            Klasifikasi bakteri Bacillus subtilis  adalah:
Kingdom: Eubacteria
Phylum: Firmicutes
Class: Bacilli
Order: Bacillales
Family: Bacillaceae
Genus: Bacillus
Species: Bacillus subtilis  
(Ehrenberg, 1835)
Cohn, 1872
            Sedangkan klasifikasi bakteri Salmonella typhii  adalah:
Kingdom: Bacteria
Genus: Salmonella
Species: Salmonella typhii




DAFTAR PUSTAKA
Dwidjoseputro, D.2005. Dasar- dasar Mikrobiologi. Jakarta: PT Penerbit Djambatan.
Jawetz, E., Joseph Melnick&Edward Aldeberg.1996. Mikrobiologi Kedokteran,     diterjemahkan oleh Edi Nugroho dan R. F Maulany.Jakarta: Penerbit Buku      kedokteran EGC.
Pelczar, M J.dan E.C.S Chan.1986.Dasar- dasar Mikrobiologi Jilid 1 Jakarta: UI   Press.
Razali, U. 1987. Mikrobiologi Dasar.Jatinangor:FMIPA UNPAD.
Volk, W.A dan Margaret Fwheeler.1988.Mikrobiologi Dasar, diterjemahkan oleh:             Markham, M.sc.Jakarta: Erlangga.

Staf Pengajar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 1994.Buku Ajar:Mikrobiologi Kedokteran

Tidak ada komentar:

Posting Komentar