Faktor-faktor yang mempengaruhi
pengecatan spora:
- Fiksasi
- Smear terlalu tebal
- Waktu pengecatan tidak tepat
- Konsentrasi reaagen
- Umur bakteri
- Nutrisi
Ada 2 jenis bakteri yang dapat
membentuk spora
- Clostridium adalah bakteri yang bersifat anaerob
- Bacillus adalah Bakteri yang bersifat
aerob
Stuktur endospora berbeda-beda untuk
setiap spesies
- Clostridium botullinum: sporanya subterminal
- Clostridium tetani:sporanya terminal
- Bacillus anthracis: sporanya central
Endospora bakteri merupakan struktur
yang paling tahan terhadap lingkungan yang ekstrim misalnya kering, kepanasan,
dan keadaannya asam.
Macam-macam metode pengecetan
- Schaffer fulton
- Klein vedder
- Bartolomew mittler
- Core: sitoplasma dari spora
yang didalamnya terkandung semua unsure untuk kehidupan bakteri seperti
kromosom yang komplit, komponen- komponen untuk sintesis protein dan
sebagainya.
- Cortex: lapisan yang paling
tebal dari spora envelope, terdiri dari lapisan peptidoglikan tapi dalam
bentuk yang istimewa.
- Dinding spora: lapisan paling
dalam dari spora, terdiri dari peptidoglikan dan akan menjadi dinding sel
bila spora kembali dalam bentuk vegetative.
- Eksosporium: lipoprotein
membrane yang terdapat dari luar.
- Coat: terdiri dari zat semacam
keratin, dan keratin inilah yang menyebabkan spora relatif tahan terhadap
pengaruh luar.
Pada hasil pengamatan praktikum Pewarnaan Spora kali ini,
digunakan suspensi dari bakteri Salmonella typhii dan Bacillus
subtilis. Suspensi bakteri ini telah disiapkan sebelumnya. Pada saat
pembuatan preparat sama halnya dengan pewarnaan Gram waktu yang ditentukan
untuk penetesan zat warna dan H2SO4 sebaiknya tidak lebih
ataupun kurang dari waktu yang telah ditentukan, karena hal tersebut
dapat mempengaruhi hasil preparat saat dilihat dbawah mikroskop.
Perbedaan Pewarnaan tahan asam dan Pewarnaan spora ialah pada pewarnaan tahan
asam bertujuan untuk melunturkan pewarnaan bakteri yang tahan asam. Sedangkan
pewarnaan spora bertjuan untuk mewarnai spora pada bakteri yang dapat membentuk
spora.
Berdasarkan pengamatan, yang terlihat ialah bakteri Bacillus subtilis
dengan spora yang terminal, yaitu letak spora ada diujung sel.
Sebenarnya jenis letak spora ada 3 buah: sentral, yaitu letak spora
berada di tengah-tengah sel; terminal, yaitu letak spora ada
diujung sel; sub terminal, yaitu letak spora diantara ujung dan di
tengah-tengah sel. Akan tetapi pada pengamatan ini hanya ada spora
terminalis.Warna sporanya merah sedangkan dan warna badan vegetatif adalah
ungu. Pada hasil pengamatan juga tidak terlihat adanya spora pada bakteri Salmonella
typhii , hal itu dikarenakan bakteri Salmonella typhii tidak
memiliki spora dan bakteri ini tergolong bakteri non-spora atau bakteri yang
tidak dapat menghasilkan spora. Lain halnya dengan bakteri Bacillus subtilis
yang merupakan dari famili Bacillaceae. Bakteri yang
dapat menghasilkan spora diantaranya ialah bakteri berasal dari famili Bacillaceae, genus
Bacillus, Clostridium, dan Sporosarcina.
Klasifikasi bakteri Bacillus subtilis adalah:
Species:
Bacillus subtilis
(Ehrenberg,
1835)
Cohn,
1872
Sedangkan klasifikasi bakteri Salmonella typhii adalah:
Species:
Salmonella typhii
DAFTAR PUSTAKA
Dwidjoseputro, D.2005. Dasar- dasar Mikrobiologi. Jakarta: PT Penerbit Djambatan.
Jawetz,
E., Joseph Melnick&Edward Aldeberg.1996. Mikrobiologi Kedokteran,
diterjemahkan oleh Edi Nugroho dan R. F Maulany.Jakarta:
Penerbit Buku kedokteran EGC.
Pelczar,
M J.dan E.C.S Chan.1986.Dasar- dasar Mikrobiologi Jilid 1 Jakarta:
UI Press.
Razali, U. 1987. Mikrobiologi Dasar.Jatinangor:FMIPA
UNPAD.
Volk,
W.A dan Margaret Fwheeler.1988.Mikrobiologi Dasar, diterjemahkan oleh:
Markham,
M.sc.Jakarta: Erlangga.
Staf Pengajar Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia. 1994.Buku Ajar:Mikrobiologi Kedokteran
Tidak ada komentar:
Posting Komentar