Minggu, 20 Januari 2013

SISTEM SENSORIS


Organon Visus—definisi
= Orbita
= sepasang rongga bilateral berbentuk piramida, berisi bola mata dan struktur extraocular lainnnya.
Organon Visus—Letak
Atap/Superior
1.      Lamina orbitalis ossis frontalis
2.      Ala minor ossis sphenoidalis
Dinding Medial
1.      Crista anterior lacrimalis ossis maxilaris (pars anterior)
2.      Os. Lacrimalis
3.      Lamina orbitalis ossis ethmoidalis
4.      Corpus ossis shenoidale (pars posterior)
Dinding Lateral
1.      Os Zygomaticus
2.      Ala magna ossis sphenoidale
Lantai/Inferior
1.      Lamina orbitalis ossis maxillatis (pars anterior)
2.      Os zygomaticus
3.      Processus orbitalis ossis pallatini (pars posterior)

Struktur Ekstra Oculer
  1. Palpebrae/Kelopak mata dan bulu mata
  2. M. Orbicularis oculi
  3. Glandula lacrimalis
  4. Conjungtiva
  5. Mm.Extra-oculer
  6. A/V/N
PALPEBRAE
  1. Dibentuk oleh :
      Kulit yang longgar (lapisan anterior)
      Conjungtiva (lapisan posterior)
      Lamina tarsalis (lapisan tengah)
      Pars palpebralis m.orbicularis oculi
2.  Vascularisasi : ramus palpebralis arteria opthalmica
M.Orbicularis Oculi
      Bagian dari otot muka yang melingkari orbita
      Persyarafan dari ramus zygomaticus n.fascialis
GLANDULA LACRIMALIS
      Letaknya pada tepi supero-lateral orbita
      Saluran-salurannya bermuara dalam bagian lateral fornix superior di conjungtiva
      Persyarafan : serabut2 sekretomotorik dari nukleus salivarius superior melalui ganglion geniculi, nervus petrosus superficialis major, ganglion pterygopalatina, ramus zygomaticotemporalis N.maxillaris selanjutnya melalui nervi lacrimales
CONJUNGTIVA
      = Selaput yang transparan
      Terdiri  dari Epitel berlapis pipih , sebagian silindris
      Melapisi juga cornea
      Melapisi permukaan dalam kelopak mata
Musculi extra-ocular
      Banyak otot berorigo dari cincin fibrosa  yang melingkari foramen opticum dan bagian inferior dari fissura orbitalis superior
      M. Levator palpebra superior
      M.rectus superior inferior, medialis et lateralis
      M.obliquus inferior et superior
Vasa dan nervi
Tempat keluarnya
Fissura orbitalis superior
n. Lacrimalis
n. Frontalis
n.Trochlearis
r. Superior n.occulomotorius(n.III)
n.Nasociliaris
r.Inferior dari n.III
n. Abduscens
v.Opthalmica superior
Foramen opticus
n. Opticus
a.opthalmica
Fissura orbitalis inferior
v. Opthalmica inferior
n.infra-orbitale
n.zygomaticus

Struktur Intra-Ocular
=bulbus oculi
      Bola mata dibungkus oleh fascia bulbi (capsula tenon) yang melekat pada perbatasan  sclero-cornea dan di belakang membungkus n.opticus
      Struktur :
  1. Lapisan –lapisan
a. Sclera di luar : melanjutkan sebagai cornea di depan
b. Lapisan vasculer di tengah :
choroidea, corpus ciliaris (dg M.ciliare), iris
c. Lapisan dalam –retina :
lapisan luar berpigmen, lapisan dalam syaraf
2. Lensa
a. Dihubungkan ke corpus ciliaris oleh lig. Suspensorium. Kontraksi m.ciliaris merelaksasi lensa, terjadi akomodasi.
b. Memisahkan segmen anterior anterior bola mata (humor aqueous) dari segmen posterior (humor vitreous)
3. Kanal dari Schlemm
  1. Berjalan di dalam saluran sclero-cornea
  2. Mengalirkan humor aqueous
  3. 4. Retina
  4. a.Lapisan pigmen : langsung dekat humor vitreous
  5. b. Lapisan syaraf : terdiri dari batang dan kerucut dg hubungannya ke pusat
  6. c. Discus opticus : jalan masuk n.opticus
  7. d. Macula lutea : pada ujung posterior sumbu retina
  8. e. Fovea centralis : pusat dari macula lutea
5. Iris
  1. Di depan lensa melekat pada corpus ciliaris. Membentuk lubang pupil dan mengandung otot dilator dan spincter pupilae
  2. Membagi segmen anterior bola mata menjadi bilik anterior et posterior
Vascularisasi :
A.Opthalmica
  1. Cabang ciliaris anterior
  2. A.centralis retinae
  3. Cabang ciliaris posterior
  4. Cabang yang mengikuti syaraf :n. Lacrimalis, n. Frontalis, n. nasociliaris
Persyarafan :
  1. Somatik : n. Nasociliaris; sensorik dari cornea
  2. Parasimpatetik : ramus inferior n.III Ă  m.spincter pupilae dan m.ciliaris (akomodasi)
  3. Simpatetik : serabut plexus cavernosus ke n. Nasociliaris Ă  m. Dilator pupilae dan vasokonstriktor vasa bulbi oculi
TELINGA
Telinga terdiri dari 3 bagian :
  1. Telinga luar
  2. Telinga tengah
  3. Telinga dalam
Fungsi  Telinga :
  1. Pendengaran
  2. Keseimbangan
TELINGA LUAR
Struktur
  1. Pinna = cartilago elastis berwarna kuning yg ditutup lapisan kulit
  2. Meatus acusticus externus  (MAE): pars cartilago (1cm) dan pars ossea (2cm)
  3. Membrana tympanica : pemisah MAE dan telinga tengah
Persyarafan
  1. N. Auriculotemporalis
  2. N.Occipitalis major et minor
  3. R.auricularis nervi vagi
  4. N.facialis Ă  termasuk otot2 daun telinga
Vascularisasi
1.A.Temporalis superficialis
2. R. Auricularis profundus a.maxillaris
3. A.Auricularis posterior
TELINGA TENGAH
= cavum tympani
Adalah rongga berisi udara di dalam pars petrosa ossis temporalis

Dinding medial
1.      Dinding telinga dalam
2.      Fenestra vestibuli (lateral = basis stapedius; dan medial : perilimphe vestibuli)
3.      Fenestra cochlearis : medial ; perilymphe dr.ujung saluran cochlea
4.      Promontorium : dibentuk dr.tonjolan bag.cochlea dan mengandung syaraf dari plexus tympanicus
5.      Tonjolan dr.canalis n.fascialis
Dinding Lateral
Membrana tympani dan recessus epitympanicus
1.      Chorda tympani : menyilang pars flacida membr.tympani (posterior ke anterior)
2.      Membran tympani (pars flacida=superior; pars tensa (inferior)
Dinding anterior
Tuba auditiva
Canalis m.tensor tympanicum
Cabang2 arteri carotis interna

Atap
Tegmen tympani (bagian dr. Os. Petrosum)
Dasar
1.      Lamina tympanica (os.petrosum)
2.      Fossa jugulare
3.      Canalis caroticus
4.      Nervus Jacobsen (cabang tympanica n.IX)
Dinding posterior
1.      Aditus dan antrum mastoideum
2.      Eminentia pyramidalis (berisi m.stapedius)

Isi
Tulang-tulang telinga
Malleus
Incus
Stapes
Otot-otot
M.Stapedius
M.Tensor tympani


TELINGA DALAM
Struktur telinga dalam kompleks. Terdiri dari :
Isi
Labyrinth Ossea
Terletak dalam pars petrosa ossis temporalis, dilapisi periosteum dan mengandung cairan perilymphe.
Labyrinth membranacea
Labyrinth membranacea
Merupakan ruangan tertutup yang berisi cairan endolymphe
1.      Vestibulum
2.      Cochle
3.      Canalis semisirkularis

Telinga Dalam-Labyrinth membranacea
Vestibulum
Letaknya diantara cochlea (depan) dan canalis semisircularis(belakang)
Isi :
a.       Sacculus Ă keseimbangan statik
b.      Utriculus Ă keseimbangan statik
c.       Sebagian dr. Duct.endolymphaticus
Cochlea
1.      Berbentuk spt rumah keong
2.      Modiolus adalah tulang pusat sebagai sumbu dimana cochle melingkar spt spiral. Di dalamnya terdapat cabang2 n.cochlearis. Lamina spiralis merupakan lembaran tulang yg dari mediolus berproyeksi ke dalam saluran cochlea

Cochlea
1.      Isinya duct. Cochlearis Ă  pendengaran
2.      Membrana basilaris membagi saluran dlm cochlea menjadi 2(scala tympani-vestibuli) dan saling berhubungan pd apeksnya. Membentang dr. Tepi lamina spiralis ke dinding seberang dalam cochlea
3.      Membrana vestibularis jg membentang dr. Modiolus  ke dinding luar cochlea. Di antara membrana vestibularis dan membrana basilaris terdapat organa  Corti
Canalis semisirkularis
Terdiri dari pars anterior (superior), posterior  dan lateral.
Semua canalis saling tegak lurus 90 derajat
Semuanya merupakan 2/3 bagian lingkaran
Pada ujungnya melebar membentuk ampula

HIDUNG
Hidung terdiri dari 2 bagian
  1. Nasus externus (hidung luar)
  2. Cavum nasi
Fungsi hidung :
  1. Pernafasan
  2. Penghidu
STRUCTUR
Dari apertura nasalis anterior rongga hidung meluas sp. Apertura nasalis posterior dan dibagi dua oleh septum nasi.
Dilapisi epitel respiratorik, kecuali dekat lubang hidung luar yang dilapisi oleh kulit dan di daerah olfaktorik yang dilapisi epitel olfaktorik
NASUS EKSTERNUS
Struktur
  1. Os.nasale membentuk punggung hiidung
  2. Cartilago nasalis superior dan inferior membentuk dinding lateral
  3. Cartilago septalis pada bagian tengah
  4. Dilapisi oleh kulit dan meluas sampai ke vestibulum nasi
Persyarafan sensorik
  1. N. Nasalis externus (ujung hidung)
  2. N .infratrochlearis (punggung hidung)
  3. N. Infra-orbitalis rami nasalis (cuping hidung)
CAVUM NASI
Struktur:
      Dinding Lateral, medial, superior, inferior
      Bagian-bagiannya
      Apertura nasalis posterior
Cavum Nasi—Dinding Lateral
Dinding lateral dibentuk oleh :
  1. Os. Sphenoidale
  2. Lamina medialis ossis pterygoidi
  3. Os.palatinum
  4. Pars lateralis ossis ethmoidalis
  5. Os.lacrimale
  6. Os. Frontale
  7. Os. Nasale
  8. Os.maxillare
  9. Concha inferior
Dinding Medial
      Lamina perpendicularis ossis ethmoidalis
      Os vomer
      Cartilago nasales
Dinding superior/atas (atap)
  1. Spina nasalis ossis nasalis (depan)
  2. Spina nasalis ossis frontalis
  3. Lamina ciribriformis (os.ethmoidalis)
  4. Corpus ossis sphenoidale (belakang)
Dinding inferior/bawah(lantai)
  1. Os.Maxillare
  2. Os palatinum (lamina horizontalis)
Apertura Nasalis Posterior; Batas :
  1. Bawah : tepi posterior lamina horizontalis ossis palatini
  2. Atas : basis cranii
  3. Lateral : lamina medialis procc. Pterygoideus
  4. Medial : os.vomer
BAGIAN CAVUM NASI
      Concha nasalis : superior, media, inferior
      Meatus nasi inferior : bermuaranya duct. Nasolacrimalis
      Meatus nasi medius : Bulla ethmoidalis (cellulae ethmoidalis), procc.uncinatusossis ethmoidalis, hiatus semilunaris dg muara sinus frontalis, cellulae ethmoidalis anteriores et media, sinus maxillaris
      Meatus nasi superior : bermuara cellulae ethmoidales posterior
      Foramen sphenopalatina : bermuara di belakang meatus nasi superior
      Recessus spheno-ethmoidalis yg merupakan muara sinus sphenoidalis, cellulae sphinoidales, concha superior bagian atas
Lingula—Lidah
      Sudah pernah dibahas; lihat pencernaan
Kulit—Integumentum
      Sistem integumentum tubuh terdiri dari kulit dan derivatnya, seperti rambut, kuku,kelenjar, dan beberapa reseptor khusus.
      Kulit merupakan bagian terluar tubuh dan organ tubuh yang terbesar.
      Pada orang dewasa, rata-rata kulit menempati daerahpermukaan kira-kira 19.355 cm2dengan berat ± 4,5 kg.
      Kulit melapisi jaringan tubuh di bawahnya dan melindunginya dari kerusakan mekanis, kemis, panas, dan invasi bakteri.
      Lapisan teratas dari kulit merupakan lapisan ber-zat tanduk yang berfungsi melindungi permukaan kulit dari kehilanganair.
      Kulit juga mengandung jaringan pembuluh darah di bawah pengaruh system saraf, sehingga juga memiliki peranan penting dalam mengatur (meregulasi) suhu tubuh
Lapisan Kulit—Struktur
  1. Epidermis
  2. Dermis/corium
  3. Subcutis/hipodermis
  4. Kelenjar kulit
  5. Rambut
  6. Kuku
EPIDERMIS
      Epidermis adalah bagian terluar kulit dan tesusun dari 4 sampai 5 lapisan epitelia.
      Tebalnya kira-kira 0,1 mm yang bervariasi dari 0,07 mm pada kulit tipissampai 1,4 mm pada kulit yang tebal di telapak tangan dan kaki.
      Epidermis tidak berisi pembuluh darah tetapi menerima difusi zat-zat dari dermis untuk mengadakan pertukaran sisa-sisa metabolisme dbagi nutrisi di dalam darah
Terdiri dari :
  1. Stratum Basale/germinativum
  2. Stratum spinosum/akantosum
  3. Stratum granulosum
  4. Stratum lucidum
  5. Stratum corneum
SUBKUTIS ATAU HIPODERMIS
      terdiri dari kumpulan-kumpulan sel-sel lemak dan di antara gerombolan ini berjalan serabut-serabut jaringan ikat dermis.
      Sel-sel lemak bentuknya bulat dengan intinya terdesak ke pinggir, sehingga membentuk seperti cincin =penikulus adiposus yang tebalnya tidak sama pada tiap-tiap tempat dan juga pembagian antara laki-laki dan perempuan tidak sama (berlainan).
      Guna penikulus adiposus adalah sebagai shock breaker ataupegas bila tubuh mengalami benturan, isolator panas atau untuk mempertahankan  suhu dan penimbunan kalori.
      Di bawah subkutis terdapat selaput otot kemudianbaru terdapat otot (Syaifuddin, 2006)
KELENJAR KULIT
      Ada tiga macam kelenjar yang berhubungan dengan kulit, yaitu
  1. kelenjar Cebasea
  2. kelenjar sudorifera
  3. kelenjar Ceruminosa
Kelenjar sebasea atau kelenjar minyak
      Kelenjar sebasea merupakan kelenjar yang melekat pada folikel rambut dan melepaskan lipid yang dikenal sebagai sebum.
      Sebum merupakan suatucampuran lemak, kolesterol, protein, dan garam-garam anorganik.
      Sebum menjaga rambut dari kekeringan dan kerapuhan, membentuk lapisan pelindung.
      Kelenjar sebasea banyak terdapat di kulit kepala, wajah, dada depan dan belakangdan mereka tidak hadir pada telapak tangan dan telapak kaki (Nangsari,1998).
KELENJAR SERUMINOSA
      adalah kelenjar yang berbentuk pipa dan mensekretminyak lilin disebut seruminus yang dibawa oleh minyak ke dalam saluran,bersama-sama dengan kelenjar sebaseus.
      Di dalam telinga bagian luar lilin dapatmenjadi keras dan menyebabkan tekanan mendesak membran timpani yangmemisahkan bagian luar dan telinga bagian dalam.
      Kelenjar seruminosa iniditemukan juga di bagian periferi kelopak mata dimana sekresinya meminyaki konjungvita dan kornea mata (Nangsari,1998)
KELENJAR KERINGAT
      adalah sekresi aktif dari kelenjar keringat di bawahpengendalian syaraf simpatis.
      Kelenjar kulit mempunyai lobulus yang bergulung-gulung dengan saluran keluar lurus merupakan jalan untuk mengeluarkanberbagai zat dari badan (kelenjar keringat).
      Keringat terutama berisi larutan garam dengan konsentrasi kira-kira 1/3 dari yang ada dalam plasma.
      Keringat dibentuk oleh 2-5 juta kelenjar keringat yang berupa saluran melingkar pada pori-poripermukaan kulit (Nangsari,1998).
      Kelenjar keringat disusun oleh sel epitelium yang sangat aktif menghasilkankeringat. Di antaranya adalah kelenjar ekrin yang disyarafi oleh syaraf simpatis,melepaskan keringat sebagai reaksi peningkatan suhu lingkungan dan suhutubuh.
Pili—Struktur
      Setiap rambut terdiri dari sebuah batang dan sebuah akar.
      Batang rambutadalah bagian permukaan, sebagian besar menjorok di atas permukaan kulit.
      Batang rambut kasar terdiri dari tiga bagian utama yaitu
  1. Medula : disusun oleh barisan sel-selpolihedral yang berisi granula eleidin dan rongga udara.
  2. Kortex : membentuk bagian terbesar batang dan terdiri dari sel-sel elongata yang berisi granula pigmen padarambut hitam, tetapi pada rambut putih sebagian besar berisi udara.
  3. Kutikula : adalahlapisan terluar, terdiri dari sebuah lapisan sel tunggal tipis, pipih, seperti sisik
KUKU
      Kuku adalah sel-sel epidermis yang terkeratin dan keras. Sel-sel ini membentuk bungkusan padat, jernih, membentuk permukaan dorsal bagian ujung tangan dan kaki.Setiap kuku terdiri dari sebuah badan kuku, tepi bebas, dan akar kuku.
      Badan kuku adalah bagian kuku yang padat dilihat, tepi bebas kuku adalah bagian yang menjorok menjauhi jari, dan akar kuku adalah bagian yang tersembunyi di dalam celah proximal kuku
      Keratinisasi merupakan suatu proses pembentukan lapisan keratin dari sel-selyang membelah.
      Keratinosit dimulai dari sel basal mengadakan pembelahan, lalu selbasal akan berpindah ke atas dan berubah bentuknya menjadi sel spinosum, makin ke atassel menjadi makin gepeng dan bergranula menjadi sel granulosum.
      Makin lama intimenghilang, mengalami apoptosis dan menjadi sel tanduk yang amorf.
      Sel-sel yangsudah mengalami keratinisasi akan meluruh dan digantikan dengan sel di bawahnya yangbaru saja mengalami keratinisasi untuk kemudian meluruh kembali, begitu seterusnya.
      Proses ini memakan waktu sekitar empat minggu untuk epidermis dengan ketebalan 0.1mm.
      Apabila kulit di lapisan terluar tergerus, seperti pada abrasi atau terbakar, maka sel-sel basal akan membelah lebih cepat.
       Mekanisme pertumbuhan ini terutama dipengaruhioleh hormone epidermal growth factor

Tidak ada komentar:

Posting Komentar