Sabtu, 19 Januari 2013

PENDIDIKAN KARAKTER BAGI MAHASISWA


BAB I
PENDAHULUAN
Karakter adalah sifat yang di bawa oleh tiap individu, yang setiap orang memiliki karakter masing-masing. Pengertian karakter lebih mengarah pada moral dan budi pekerti seseorang, tentunya yang bersifat positf.

Jadi bagi mahasiswa, sangat penting untuk mendapatkan pendidikan karakter, hal ini bertujuan untuk memperkuat akhlak dan sifat terpuji bagi peserta didik (dalam hal ini mahasiswa). Karena kepandaian di bidang pendidikan saja belum cukup tanpa bekal moral dan karakter yang kuat. Agar saat mahasiswa terjun di masyarakat nanti tidak terjadi penyalahgunaan ilmu yang di pelajari selama sekolah.

Seperti kita lihat sekarang ini, dimana orang-orang pandai malah menyalahgunakan kepandaiannya untuk melakukan tindak pidana seperti korupsi atau menjadi teroris. Kalau saja mereka memiliki karakter dan budi pekerti yang kuat, tentu hal itu tidak akan terjadi. Jadi untuk alasan kebaikanlah maka perlu di tekankan 
pentingnya pendidikan karakter bagi mahasiswa.
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara”.
Dalam memahami esensi dan pendidikan karakter maka memang bukanlah suatu hal yang mudah, karena pembentukan karakter adalah  active process of “making marks or signs” untuk satu orang.  Core values yang dibetuk itu adalah sehat, baik, benar, cerdas, kreatif, kerja keras, jujur, tanggung jawab, imtaq.
BAB II
RUMUSAN MASALAH
Apa pentingnya pendidikan karakter bagi mahasiswa?
Pengertian pendidikan karakter.
BAB II
PEMBAHASAN
Karakter adalah suatu hal yang unik hanya ada pada individual atau pun pada suatu  kelompok, bangsa. Karakter itu adalah landasan dari kesadaran budaya, kecerdasan budaya dan merupakan pula perekat budaya. Sedangkan core values digali dan dikembangkan dari budaya  masyarakat itu sendiri.
Terdapat empat modal strategis yaitu sumber daya manusia, modal cultural, modal kelembagaan, serta  sumber daya pengetahuan.  Keempat modal tersebut penting bagi penciptaan pola pikir yang memiliki keunggulan kompetitif sebagai suatu bangsa.
Upaya melakukan pendidikan karakter dalam pembangunan masyarakat masa depan yang memiliki daya saing dan mandiri, perlu mensinergikan banyak hal.  Sinergisitas tersebut pertama adalah nilai agama, kebudayaan, dan potensi individual, serta faktor lain.  Kedua pembelajaran yang mendidik pengetahuan, baik hardskills dan softskills.  Ketiga perlu dilakukan upaya mengembangkan, mengubah, memperbaiki, terapi dengan menggunakan core values kerja keras, hirau mutu, jujur, efesien, demokratis.
Ada beberapa nilai pembentuk  (integritas) karakter yang utuh yaitu menghargai, berkreasi, memiliki keimanan, memiliki dasar keilmuan, melakukan sintesa dan melakukan sesuai etika.  Selain itu juga pada dasarnya pendidikan karakter itu bersifat ubiquitous, karena pertama melekat kepada pola asuh dalam sebuah keluarga.  Kedua tidak pada prosesnya harus mengalami proses pembelajaran di sekolah.  Ketiga setelah melalui proses pertama dan kedua baru bisa terbentuk pendidikan karakter pada masyarakat bahkan pemerintahan.  Tanpa adanya proses yang baik bagaimana akan tercipta suatu pemerintahan yang baik pula?
Sebagai akademisi perlu memahami bahwa proses pendidikan dapat dilakukan secara  formal, informal dan non formal.  Melalui interaksi lingkungan pendidikan inilah yang membentuk nila-nilai inti karakter .  Nilai inti karakter tersebut adalah seperti kerja keras, kesadaran cultural sebagai warga negara, peningkatan pengetahuan dan keterampilan, berperilaku baik, jujur dan etis, belajar bertanggungjawab.
Kita jangan lengah dan terus memahami dalam proses pendidikan terdapat  prinsip dasar pendididkan karakter yang bersifat  unik (perekat  vs. agregat; core values). (1)  Adanya proses berkelanjutan, sebagai  pendidikan alih generasi.  (2) Pendidikan terkait semua ranah tujuan pendidikan sebagai keutuhan. (3) Pendidikan tak terpisahkan dari penguasaan   sains, teknologi,  dan seni.  (4) Perlu dilakukan pembelajaran yang mendidik  sebagai wahana utama. (5) Melibatkan ragam aspek perkembangan  dalam konteks kehidupan kultural.  (6) Perlu penciptaan lingkungan pembudayaan  terutama kultur sekolah/pendidik. (7) Perlu adanya proses sepanjang hayat, sebagai  keteladanan sejak dini  sampai dewasa. (8) Pendidikan karakter bersifat multi level, multi chanel, dan multi setting.
Terdapat perangkat pendidikan karakter, yaitu sebagai kerangka action plan yang meletakan pada tujuan utuh pendidikan. (1) Riset dasar tentang profil manusia Indonesia di masa depan.  (2) Melakukan pembenahan kurikulum). (3) Pembenahan manajemen mutu pembelajaran. (4) Pembenahan layanan bimbingan dan konseling (5) Pembenahan sistem evaluasi. (6) Pembenahan manajemen ketenagaan guru.  (7) Penguatan kapasitas kelembagaan
Keunikan tanggungjawab Universitas Pendidikan Indonesia adalah pertama menuntun bangsa ke jalan nilai-nilai moral dan spiritual.  Kedua mengasuh dan mendidik warga negra menjadi bertanggungjawab atas kemaslahatan masyarakat dunia, dan lingkungan alamnya. Ketiga mewujudkan warisan nilai-nilai keadilan, keharmonisan, kesehatan lingkungan sebagai factor yang akan melengkapkan kesuksesan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam membangun daya saing bangsa.

BAB IV
KESIMPULAN
Sebagai akademisi perlu memahami bahwa proses pendidikan dapat dilakukan secara  formal, informal dan non formal.  Melalui interaksi lingkungan pendidikan inilah yang membentuk nila-nilai inti karakter .  Nilai inti karakter tersebut adalah seperti kerja keras, kesadaran cultural sebagai warga negara, peningkatan pengetahuan dan keterampilan, berperilaku baik, jujur dan etis, belajar bertanggungjawab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar