BAB I
PENDAHULUAN
Karakter adalah sifat yang di bawa oleh tiap
individu, yang setiap orang memiliki karakter masing-masing. Pengertian karakter lebih mengarah pada moral dan budi
pekerti seseorang, tentunya yang bersifat positf.
Jadi bagi mahasiswa, sangat penting untuk mendapatkan pendidikan karakter, hal ini bertujuan untuk memperkuat akhlak dan sifat terpuji bagi peserta didik (dalam hal ini mahasiswa). Karena kepandaian di bidang pendidikan saja belum cukup tanpa bekal moral dan karakter yang kuat. Agar saat mahasiswa terjun di masyarakat nanti tidak terjadi penyalahgunaan ilmu yang di pelajari selama sekolah.
Seperti kita lihat sekarang ini, dimana orang-orang pandai malah menyalahgunakan kepandaiannya untuk melakukan tindak pidana seperti korupsi atau menjadi teroris. Kalau saja mereka memiliki karakter dan budi pekerti yang kuat, tentu hal itu tidak akan terjadi. Jadi untuk alasan kebaikanlah maka perlu di tekankan pentingnya pendidikan karakter bagi mahasiswa.
Jadi bagi mahasiswa, sangat penting untuk mendapatkan pendidikan karakter, hal ini bertujuan untuk memperkuat akhlak dan sifat terpuji bagi peserta didik (dalam hal ini mahasiswa). Karena kepandaian di bidang pendidikan saja belum cukup tanpa bekal moral dan karakter yang kuat. Agar saat mahasiswa terjun di masyarakat nanti tidak terjadi penyalahgunaan ilmu yang di pelajari selama sekolah.
Seperti kita lihat sekarang ini, dimana orang-orang pandai malah menyalahgunakan kepandaiannya untuk melakukan tindak pidana seperti korupsi atau menjadi teroris. Kalau saja mereka memiliki karakter dan budi pekerti yang kuat, tentu hal itu tidak akan terjadi. Jadi untuk alasan kebaikanlah maka perlu di tekankan pentingnya pendidikan karakter bagi mahasiswa.
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan
yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara”.
Dalam memahami esensi dan pendidikan karakter maka memang
bukanlah suatu hal yang mudah, karena pembentukan karakter adalah active
process of “making marks or signs” untuk satu orang. Core values yang
dibetuk itu adalah sehat, baik, benar, cerdas, kreatif, kerja keras, jujur,
tanggung jawab, imtaq.
BAB II
RUMUSAN MASALAH
Apa pentingnya pendidikan karakter bagi mahasiswa?
Pengertian pendidikan karakter.
BAB II
PEMBAHASAN
Karakter adalah suatu hal yang unik hanya ada pada
individual atau pun pada suatu kelompok, bangsa. Karakter itu adalah
landasan dari kesadaran budaya, kecerdasan budaya dan merupakan pula perekat
budaya. Sedangkan core values digali dan dikembangkan dari budaya
masyarakat itu sendiri.
Terdapat empat modal strategis yaitu sumber daya manusia,
modal cultural, modal kelembagaan, serta sumber daya pengetahuan.
Keempat modal tersebut penting bagi penciptaan pola pikir yang memiliki
keunggulan kompetitif sebagai suatu bangsa.
Upaya melakukan pendidikan karakter dalam pembangunan
masyarakat masa depan yang memiliki daya saing dan mandiri, perlu mensinergikan
banyak hal. Sinergisitas tersebut pertama adalah nilai agama, kebudayaan,
dan potensi individual, serta faktor lain. Kedua pembelajaran yang
mendidik pengetahuan, baik hardskills dan softskills. Ketiga perlu
dilakukan upaya mengembangkan, mengubah, memperbaiki, terapi dengan menggunakan
core values kerja keras, hirau mutu, jujur, efesien, demokratis.
Ada beberapa nilai pembentuk (integritas) karakter
yang utuh yaitu menghargai, berkreasi, memiliki keimanan, memiliki dasar
keilmuan, melakukan sintesa dan melakukan sesuai etika. Selain itu juga
pada dasarnya pendidikan karakter itu bersifat ubiquitous, karena pertama
melekat kepada pola asuh dalam sebuah keluarga. Kedua tidak pada
prosesnya harus mengalami proses pembelajaran di sekolah. Ketiga setelah
melalui proses pertama dan kedua baru bisa terbentuk pendidikan karakter pada
masyarakat bahkan pemerintahan. Tanpa adanya proses yang baik bagaimana
akan tercipta suatu pemerintahan yang baik pula?
Sebagai akademisi perlu memahami bahwa proses pendidikan
dapat dilakukan secara formal, informal dan non formal. Melalui
interaksi lingkungan pendidikan inilah yang membentuk nila-nilai inti karakter
. Nilai inti karakter tersebut adalah seperti kerja keras, kesadaran
cultural sebagai warga negara, peningkatan pengetahuan dan keterampilan,
berperilaku baik, jujur dan etis, belajar bertanggungjawab.
Kita jangan lengah dan terus memahami dalam proses
pendidikan terdapat prinsip dasar pendididkan karakter yang bersifat
unik (perekat vs. agregat; core values). (1) Adanya proses
berkelanjutan, sebagai pendidikan alih generasi. (2) Pendidikan
terkait semua ranah tujuan pendidikan sebagai keutuhan. (3) Pendidikan tak
terpisahkan dari penguasaan sains, teknologi, dan seni.
(4) Perlu dilakukan pembelajaran yang mendidik sebagai wahana utama. (5)
Melibatkan ragam aspek perkembangan dalam konteks kehidupan
kultural. (6) Perlu penciptaan lingkungan pembudayaan terutama
kultur sekolah/pendidik. (7) Perlu adanya proses sepanjang hayat, sebagai
keteladanan sejak dini sampai dewasa. (8) Pendidikan karakter bersifat
multi level, multi chanel, dan multi setting.
Terdapat perangkat pendidikan karakter, yaitu sebagai
kerangka action plan yang meletakan pada tujuan utuh pendidikan. (1) Riset
dasar tentang profil manusia Indonesia di masa depan. (2) Melakukan
pembenahan kurikulum). (3) Pembenahan manajemen mutu pembelajaran. (4)
Pembenahan layanan bimbingan dan konseling (5) Pembenahan sistem evaluasi. (6)
Pembenahan manajemen ketenagaan guru. (7) Penguatan kapasitas kelembagaan
Keunikan tanggungjawab Universitas Pendidikan Indonesia
adalah pertama menuntun bangsa ke jalan nilai-nilai moral dan spiritual.
Kedua mengasuh dan mendidik warga negra menjadi bertanggungjawab atas
kemaslahatan masyarakat dunia, dan lingkungan alamnya. Ketiga mewujudkan
warisan nilai-nilai keadilan, keharmonisan, kesehatan lingkungan sebagai factor
yang akan melengkapkan kesuksesan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam
membangun daya saing bangsa.
BAB IV
KESIMPULAN
Sebagai akademisi perlu memahami bahwa proses pendidikan
dapat dilakukan secara formal, informal dan non formal. Melalui
interaksi lingkungan pendidikan inilah yang membentuk nila-nilai inti karakter
. Nilai inti karakter tersebut adalah seperti kerja keras, kesadaran cultural
sebagai warga negara, peningkatan pengetahuan dan keterampilan, berperilaku
baik, jujur dan etis, belajar bertanggungjawab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar