KESETIMBANGAN KIMIA
Kelas
: XI-IPA Sem : 1
Oleh
http://file-education.blogspot.com
Standar Kompetensi
Memahami kinetika reaksi,
kesetimbangan kimia, dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, serta penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari dan industri.
Kompetensi Dasar
1.
Menjelaskan
kesetimbangan dan faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran arah kesetimbangan
dengan melakukan percobaan
2. Menentukan hubungan kuantitatif antara
pereaksi dengan hasil reaksi dari suatu reaksi kesetimbangan.
3. Menjelaskan penerapan prinsip
kesetimbangan dalam kehidupan sehari-hari dan industri
Indikator
§ Menjelaskan kesetimbangan dinamis.
§ Menjelaskan kesetimbangan homogen dan heterogen.
§ Merumuskan tetapan kesetimbangan Kc dan Kp
§ Meramalkan arah pergeseran kesetimbangan dengan
menggunakan azas Le Chatelier
§ Menganalisis pengaruh perubahan suhu, konsentrasi,
tekanan, dan volum pada pergeseran kesetimbangan melalui percobaan
§ Menafsirkan data percobaan mengenai konsentrasi pereaksi
dan hasil reaksi pada keadaan setimbang untuk menentukan derajat disosiasi dan
tetapan kesetimbangan
§ Menghitung harga Kc berdasarkan konsentrasi zat dalam
kesetimbangan
§ Menghitung harga Kp berdasarkan tekanan parsial gas
pereaksi dan hasil reaksi pada keadaan setimbang
§ Menghitung harga Kc berdasarkan Kp atau sebaliknya.
§ Menjelaskan kondisi optimum untuk memproduksi bahan-bahan
kimia di industri yang didasarkan pada reaksi kesetimbangan.
URAIAN MATERI
1. Reaksi reversible dan Ireversible
Ø Kasus I
Jika kita membakar selembar kertas, maka kertas akan menjadi abu, abu
tidak akan menjadi kertas kembali proses ini hanya berlangsung satu arah
(ireversibel).
Ø Kasus II
Jika kita mereaksikan endapan PbI2 dengan larutan Na2SO4 maka akan terbentuk endapan putih PbSO4. Jika ke
dalam larutan yang mengandung endapan PbSO4 kita tambahkan larutan KI maka akan terbentuk
endapan kuning PbI2
Persamaan reaksi kedua proses sebagai berikut :
Jika diperhatikan reaksi (1) kebalikan reaksi (2),
maka kedua reaksi dapat dituliskan :
Peristiwa pada kasus II merupakan proses reaksi yang
dapat balik (reversible).
Ø Reaksi
reversibel : adalah reaksi yang berlangsung dalam dua arah berlawanan pada
waktu yang bersamaan
Ø Pada
reaksi reversibel zat pereaksi terbentuk kembali karena hasil reaksi berubah
menjadi pereaksi
Persamaan reaksi reversibel
Ø Reaksi
irreversibel : adalah reaksi yang berlangsung dalam satu arah
Ø Pada
reaksi irreversibel dikenal reaksi satu arah karena zat pereaksi tidak terbentuk kembali
Persamaan reaksi :
2. Keadaan
Kesetimbangan
Ø Reaksi
reversibel pada suhu dan tekanan tertentu dapat mencapai keadaan kesetimbangan
Ø Pada saat mencapai keadaan kesetimbangan
selalu :
· Jumlah
setiap komponen reaksi tetap
· Laju
reaksi ke hasil (v2)
= laju reaksi ke pereaksi (v1)
· Kesetimbangan kimia bersifat dinamis
artinya reaksi terus berlangsung (tidak berhenti), tetapi tidak
terjadi perubahan makroskopis.
· Perubahan makroskopis adalah perubahan-perubahan yang
dapat diamati seperti : perubahan suhu, perubahan warna, perubahan tekanan dan
perubahan volume.
3.
Kesetimbangan Homogen dan Kesetimbangan Heterogen
Berdasarkan fase zat-zat yang terlibat dalam kesetimbangan sistem
kesetimbangan kimia dibedakan menjadi :
a.
Kesetimbangan homogen
Kesetimbangan homogen adalah sistem kesetimbangan yang hanya terdiri
dari satu jenis fase
Beberapa reaksi kesetimbangan homogen
1)
N2 (g) + 3 H2 (g) 2 NH3 (g)
2)
2
HI(g) H2 (g)
+ I2 (g)
3)
2 SO3 (g) 2 SO2 (g)
+ O2 (g)
4)
2 NO2 (g) 2 NO (g) + O2 (g)
5)
Fe3+(aq) + SCN- (aq) FeSCN2+
b.
Kesetimbangan Heterogen
Kesetimbangan
heterogen adalah sistem kesetimbangan yang terdiri dari dua atau lebih jenis fase
Beberapa
reaksi kesetimbangan heterogen
a.
CaCO3 (s) CaO(s) + CO2 (g)
b.
Al3+ (aq) + 3 H2O(l) Al(OH) (s)
+ 3 H+ (aq)
c.
PbSO(s) Pb2+ (aq) + SO2- (aq)
4.
Pergeseran
Kesetimbangan
Ø Sistem kesetimbangan dapat bergeser kearah
hasil reaksi (ke kanan) atau kearah pereaksi (ke kiri).
Azas Le Chetelier
Ø “Jika suatu sistem
kesetimbangan diberi aksi, maka sistem kesetimbangan akan berubah (bergeser)
sedemikian rupa sehingga pengaruh aksi sekecil mungkin dan mencapai
kesetimbangan yang baru”
Beberapa faktor yang mempengaruhi sistem kesetimbangan
a. Perubahan Konsentrasi
Reaksi dalam keadaan kesetimbangan :
· Jika konsentrasi N2 atau H2 diperbesar maka jumlah NH3 akan bertambah (kesetimbangan
bergeser ke kanan).
· Jika
konsentrasi N2 atau H2 dikurangi maka jumlah NH3 akan berkurang (kesetimbangan bergeser ke
kiri)
Contoh soal
Suatu
reaksi reversible
Pada
suhu dan tekanan tertentu rekasi mencapai keadaan setimbang. Jika pada suhu tetap, ditambahkan 0,01 mol I2. Bagaimana jumlah mol HI
Penyelesaian.
Penambahan
I2 berarti menaikan konsentrasi I2 (pereaksi) maka kesetimbangan akan bergeser
kearah hasil reaksi (HI), akibatnya jumlah mol HI akan bertambah.
b. Perubahan Suhu
Pada reaksi kesetimbangan :
Melihat ΔH = negatif, artinya reaski ke kanan adalah eksoterm (mengeluarkan
panas). maka
sebaliknya reaksi ke kiri (penguraian NH3) adalah reaksi endoterm
(memerlukan panas)
·
Jika suhu dinaikan maka kesetimbangan akan bergeser ke arah reaksi endoterm
·
Jika suhu diturunkan
kesetimbangan bergeser ke reaksi eksoterm
Contoh soal
Suatu
reaksi reversible
Pada
suhu dan tekanan tertentu rekasi mencapai keadaan setimbang. Jika Bagaimana jumlah mol masing-masing jika suhu
dinaikan menjadi 2 x semula.
Penyelesaian.
Reaksi
ke kanan (pembentukan gas NO2) : eksoterm
Reaksi
ke kiri (pembentukan gas N2O4) : endoterm
Jika
suhu dinaikan maka reaksi bergeser ke-arah reaksi endoterm (ke pembentukan N2O4).
Maka
Jumlah
mol N2O4= bertambah
Jumlah
mol NO2=
berkurang
c.Perubahan Volume sistem
Pada reaksi kesetimbangan
Ø Dari persamaan reaksi :
koefisien pereaksi = 2 + 1 = 3
koefisien hasil reaksi = 2
Ø Jika volume diperkecil
artinya menaikkan konsentrasi semua komponen kesetimbangan secara bersama-sama, maka : Kenaikan konsentrasi pereaksi lebih besar dari pada kenaikan konsentrasi hasil reaksi, karena
koefisien pereaksi = 2 + 1 = 3 > koefisien hasil reaksi
= 2 akibatnya kesetimbangan akan bergeser ke
hasil reaksi (koefisien kecil)
Ø Jika volume sistem diperbesar
maka kesetimbangan akan bergeser ke jumlah koefisien
besar.
Ø Jika volume sistem diturukan maka kesetimbangan
akan bergeser ke jumlah koefisien kecil
Contoh soal
Suatu
reaksi reversible
Pada
suhu dan tekanan tertentu rekasi mencapai keadaan setimbang. Jika Bagaimana jumlah mol masing-masing jika
volume sistem diturunkan menjadi ⅓ x semula.
Penyelesaian.
Koefisien
reaksi di kiri (pereaksi) = 1 + 1 = 2
Koefisien
reaksi di kanan (hasil reaksi) = 2
Karena
koefisien reaksi kiri = koefisien reaksi kanan, maka kesetimbangan tidak bergeser (tetap) , maka :
Jumlah
mol maing-masing tetap.
d. Perubahan Tekanan Sistem
· Menurut persamaan gas ideal
: PV = nRT pada suhu tetap
P =
artinya tekanan
berbanding terbalik volume
Menaikan tekanan sama dengan menurunkan volume
Ø Jika tekanan diperbesar
artinya memperkecil volume (menaikkan konsentrasi semua komponen kesetimbangan secara bersama-sama),
Ø Jika tekanan diperkecil
artinya memperbesar volume (menaikkan konsentrasi semua komponen kesetimbangan secara bersama-sama)
Pada reaksi kesetimbangan :
Jika tekanan diperbesar =
volume diperkecil.
Konsentrasi N2 dan H2 bertambah karena koefisien pereaksi
= 1 + 3 = 4,
·
Jika tekanan diperkecil, maka
kesetimbangan akan bergeser kearah kanan = hasil reaksi (koefisien lebih kecil)
·
Jika tekanan diperbesar, maka
kesetimbangan akan bergeser kearah kiri = hasil pereaksi (koefisien lebih besar)
Ø maka kenaikan konsentrasi
pereaksi lebih besar dari pada kenaikan konsentrasi hasil reaksi, hal ini
karena koefisien pereaksi = 1 + 3 = 4 > koefisien hasil reaksi = 2 akibatnya
kesetimbangan akan bergeser ke hasil reaksi (koefisien kecil)
Ø
Jika tekanan sistem diperbesar maka kesetimbangan akan bergeser ke
jumlah koefisien kecil
Ø
Jika tekanan sistem diturunkan
maka kesetimbangan akan bergeser ke jumlah koefisien besar
Contoh soal
Suatu
reaksi reversibel
Pada
suhu dan tekanan tertentu reaksi mencapai keadaan setimbang. Jika Bagaimana jumlah mol masing-masing jika
suhu dinaikan menjadi 2 x semula.
Penyelesaian.
·
Koefisien reaksi di kiri
(pereaksi) = 1
·
Koefisien reaksi di kanan
(hasil reaksi) = 2
·
Kefisien reaksi kiri <
koefisien reaksi kanan
Tekanan
diperbesar maka reaksi akan bergeser ke koefisien kecil, yaitu ke pembentukan N2O4maka
Jumlah
mol N2O4: bertambah
Jumlah
mol NO2 : berkurang
5.
Hukum Kesetimbangan
Hukum kesetimbangan dikemukakan oleh Cato Goldberg dan Peter Wage : “Untuk setiap sistem kesetimbangan pada suhu
tertentu, perbandingan hasil kali konsentrasi zat hasil reaksi pangkat
koefisien masing-masing dengan hasil kali konsentrasi zat pereaksi pangkat
koefisien masing-masing adalah dan tetap”.
Reaksi kesetimbangan secara
umum :
Menurut Golberg dan Wage
berlaku :
K : teetappan kesetimbangan
[ P ]
: konsentrasi zat P (mol/liter
[ Q ]
: konsentrasi zat Q (mol/liter
[ R ]
: konsentrasi zat R (mol/liter
[ S ]
: konsentrasi zat S (mol/liter
a, b c dan d : koefisien reaksi
Harga K tetap selam suhu tetap
Harga tetap ini disebut dengan tetapan kesetimbangan (K)
Tetapan kesetimbangan konsentrasi (Kc)
Contoh:
Untuk reaksi dalam keadaan kesetimbangan :
Tuliskan rumus tetapan kesetimbangan
(Kc)
Jawab
Harga Kc tetap selama suhu tetap
a, b c dan d : koefisien reaksi
a.
Perhitungan
Tetapan Kesetimbangan
Contoh
Soal
Hitung harga tetapan kesetimbangan pada suhu
tersebut.
Penyeleasian :
PCl5 mula-mula = 1 mol volume ruang = 2 liter
Saat setimbang
PCl3 terbentuk =
0,6 mol, maka Cl2 terbentuk = 0,6 mol karena koefisiennya PCl3 = koefisien Cl2
PCl3 terbentuk berasal dari PCl5 yang terurai, karena koefisien PCl3 = PCl5 maka mol PCl5 terurai = mol PCl3 terbentuk.
PCl5 tersisa = PCl5 mula-mula – PCl5 terurai = 1 – 0,6 = 0,4 mol
Konsentrasi :
Cara lain menentukan jumlah mol komponen setelah
keadaan kesetimbangan :
Reaksi
|
|||
Mula-mula
|
1 mol
|
0 mol
|
0 mlo
|
Terurai/hasil reaksi
|
0,6 mol
|
0,6 mol
|
0,6 mol
|
Setimbang
|
0,4 mol
|
0,6 mol
|
0,6 mol
|
Konsentrasi
|
0,4/2 mol/L = 0,2 mol/L
|
0,6/2 mol/L = 0,3 mol/L
|
0,6/2 mol/L = 0,3 mol/L
|
Untuk baris terurai (perhatikan angka koefisien)
Keadaan setimbang pereaksi berkurang dan hasil
reaksi bertambah.
Rumus tetapan Kesetimbangan :
a. Tetapan Kesetimbangan Gas
Dalam sistem kesetimbangan gas
Ø Rumusan tetapan kesetimbangan
dapat dinyatakan dalam bentuk tekanan (KP)
Reaksi kesetimbangan :
Menurut Avogadro :
Jumlah tekanan pasial gas-gas dalam sistem sebanding dengan jumlah mol
sistem dalam volume dan suhu tetap
Ptotal ~ ntotal
|
n1 + n2 + n3 + ... = ntotal
|
Contoh
Soal
Jika tekanan sistem
4 atm, hitunglah tetapan kesetimbangan (Kp)
Penyeleasian :
Menentukan jumlah mol komponen setelah
kesetimbangan tercapai
Reaksi
|
|||
Mula-mula
|
1 mol
|
0 mol
|
0 mlo
|
Terurai/hasil reaksi
|
0,4 mol
|
0,4 mol
|
0,4 mol
|
Setimbang
|
0,6mol
|
0,4 mol
|
0,4 mol
|
Jumlah mol setelah mencapai kesetimbangan = mol PCl5 + mol
PCl3 + mol Cl2= +
0,6 + 0,4 + 0,4 = 1,4mol.
Menurut Hukum Avogadro. “ tekanan sistem
sebanding dengan jumlah mol total dan tekanan parsial gas sebanding dengan
jumlah mol masing-masing komponen, pada suhu tetap.
Ø
Hubungan
antara KP dengan KC
PP : Tekanan parsial gas P
PQ : Tekanan parsial gas Q
PR : Tekanan parsial gas R
PS : Tekanan parsial gas S
KP : Tetapan kesetimbangan tekanan
Menurut persamaan gas ideal :
PV = n RT
P : tekanan
V : Volume
n : jumlah mol
R : Ttapan gas ideal
T : Suhu ( K)
Pp = [P] RT PQ = [Q] RT
PR = [R] RT PS = [S] RT
Dengan mensubstitusikan
persamaan tekanan mak harga Kp
Lihat rumusan KC : maka
(
c + d) – ( a+b ) = Δn : selisih koefisien hasil reaksi
dengan koefisien pereaksi.
Secara
umum hubungan antara KP dan KC sebagai berikut :
KP = KC (RT)Δn
R :
tetapan gas = 0,082 lt.atm/mol.K
T :
suhu ( ⁰K = 173 + ⁰C)
Δn = S koefisien
hasil reaksi – S koefisiien hasil reaksi
6.
Kesetimbangan Heterogen
Ø Kesetimbangan heterogen
adalah sistem kesetimbangan yang memiliki 2 fase atau lebih
Dalam kesetimbangan heterogen :
a. Padatan dan larutan maka yang
diperhitungkan dalam rumus tetapan kesetimbangan adalah larutan
b. Padatan dengan gas maka yang
diperhitungkan dalam rumus tetapan kesetimbangan adalah gas
Reaksi kesetimbangan heterogen
KC = [CO]
atau
Reaksi kesetimbangan :
7.
Kesetimbangan Dissosiasi
Ø Kesetimbangan dissosiasi
adalah sistem kesetimbangan dimana satu senyawa terurai menjadi dua atau lebih
jenis senyawa lebih sederhana.
Ø Derajat dissosiasi (a) adalah perbandingan antara
jumlah zat yang terurai dengan jumlah zat mula-mula
Misal suatu reaksi dissosiasi
:
Pada saat mencapai
kesetimbangan derajat dissosiasi NH3 adalah a . Hitunglah jumlah mol masing-masing komponen
pada saat setimbang.
Jika NH3 mula-mula = a mol maka
NH3 terurai =
mula-mula x derajat dissosiasi
= a
a mol
Pada saat setimbang :
NH3 tersisa
= mol NH3 mula-mula –
NH3 terurai
NH3 tersisa
= (a – aa) mol = a(1 – a) mol
Contoh Soal
1 mol gas HI dipanaskan dalam wadah 1 liter hingga hingga teriurai menurut reaksi :
Pada suhu tertentu mencapai kesetimbangan. Pada
saat setimbang 50% HI telah
terdissosiasi. Tentukan harga Kc
Penyelesaian
HI mula-mula = 1 mol
Derajat dissisiasi (a) = 50% =
0,5
Pada saat setimbang
HI terurai = HI
mula-mula x derajat dissosiasi HI
= 1
x 0,5 mol = 0,5 mol
HI tersisa = HI mula-mula – HI terurasi
= 1 – 0,5 = 0,5 mol
Persamaan reaksi :
[HI] =
[H2] =
[I2] =
8.
Kesetimbangan dalam Industri
Industri Amonia (NH3) menurut Proses Haber Bosch
Ø
Reaksi
: N2 (g) +
3 H2 (g) 2 NH3 (g) ΔH = -92 kJ
Ø Agar amonia dihasilkan (NH3) maksimum usaha yang dilakukan:
· Tekanan optimum 1000 atm pada tekanan tinggi kesetimbangan
bergeser ke kanan
· Suhu optimum 500⁰C, walaupun
pada suhu tinggi secara teoritis rekasi bergeser ke kiri, tetapi pada suhu
rendah reaksi berjalan lambat.
· Mengeluarkan gas amonia (NH3) yang dihasilkan sehingga konsentrasi NH3 berkurang maka kesetimbangan bergeser ke
kanan.
· Penggunaan katalisator besi
oksida
Industri Asam sulfat (H2SO4) menurut Proses Kontak
Ø Reaksi :
Dalam
proses ini reaksi :
Harus mendapat perhatian karena merupakan reaksi kesetimbangan, jumlah H2SO4 yang dihasilkan tergantung pada reaksi ini.
Semakin banyak SO3 dihasilkan makin banyak H2SO4 diproduksi
Ø Agar SO3 dihasilkan maksimum usaha yang
dilakukan:
· Tekanan optimum 450 atm pada tekanan tinggi kesetimbangan
bergeser ke kanan
· Suhu optimum (400 – 500)⁰C ,
walaupun pada suhu tinggi secara teoritis rekasi bergeser ke kiri, tetapi pada
suhu rendah reaksi berjalan lambat.
· Mengeluarkan SO3 yang dihasilkan sehingga konsentrasi SO3 berkurang maka kesetimbangan bergeser ke
kanan.
· Penggunaan katalisator
Vanadium pentaoksida (V2O5)
SOAL LATIHAN
1.
Pernyataan
yang tepat untuk menyatakan kesetimbangan kimia bersifat dinamis adalah….
a. jumlah
mol masing-masing zat dalam kesetimbangan sama besar
b. harga
konstanta kesetimbangan tetap pada suhu tetap
c. bila
ditambah katalis reaksi berjalan makin cepat
d. reaksi
terus berlangsung dalam dua arah berlawanan dengan kecepatan sama besar
e. tekanan,
volume dan suhu sisten selama kesetimbangan konstan.
2. Suatu
reaksi reversible mencapai kesetimbangan jika ….
a. Massa
zat sebelum dan sesudah reaksi sama
b. salah
satu pereaksi telah habis
c. hasil
reaksi telah maksimum
d.
jumlah mol zat-zat yang terlibat dalam reaksi tetap
e.
jumlah
mol pereaksi = jumlah mol hasil reaksi
3. Molekul
zat B terbentuk dari 2 buah molekul A dan kedua bentuk berada dalam keadaan
kesetimbangan. Reaksi setimbang dapat dilukiskan sebagai :
Bila larutan mengandung A dan B berada dalam keadaan
kesetimbangan, maka dapat disimpulkan bahwa….
a.
jumlah
A bertambah
b. jumlah B tetap
c.
konsentarasi A dan B tetap
d.
jumlah
mol B bertambah
e.
tetapan
kesetimbangan tetap Ebtanas 1989
4. Salah satu reaksi
pembuatan asam sulfat adalah :
Faktor
yang tidak mempengaruhi hasil
gas SO3 adalah….
a.penurunan suhu
b.
penambahan katalis
c.pembesaran
tekanan
d. penambahan
volume
e. penambahan gas O2 Ebtanas 1990
5. Pada sistem kesetimbangan :
Faktor yang tidak
mempengaruhi sistem kesetimbangan di atas adalah ….
a.kenaikan
suhu
b.
penurunan suhu
c.penambahan
katalis
d.
kenaikan tekanan
e. penurunan volume Ebtanas 1991
6. Di antara
fakator-faktor berikut yang menggeser kesetimbangan :
a.menurunkan
suhu
b.
memperkecil volume
c.menambah
katalis
d.
mengurangi konsentrasi PCl3
e. menambah
konsentrasi PCl5 Ebtanas 1992
7. Reaksi
kesetimbangan berikut :
Untuk memperbanyak hasil gas NO2 dapat dilakukan dengan cara….
a.memberi
katalis
b. menurunkan
suhu
c.memperkecil konsentrasi
d.
memperbesar suhu
e.
memperbesar volume Ebtanas 1993
8. Reaksi pembuatan asam sulfat (H2SO4) dengan
proses kontak sebagai berikut :
Faktor
yang perlu diatur agas H2SO4 diperoleh maksimum adalah….
a. tekanan
diperbesar
b. volume diperbesar
c.
suhu diperbesar
d.
ditambah katalis
e.
Volume
SO3 ditambah Ebtanas
1994
9. Diketahui suatu
sistem kesetimbangan :
Agar pergeseran kesetimbangan berlangsung ke kanan maka….
a.diberi
katalis
b. suhu
dinaikkan
c.tekanan diperbesar
d.
volume diperkecil
e.
Kosentrasi B2 diperkecil Ebtanas
1995
10. Suatu kesetimbangan :
Untuk
memperbanyak hasil gas SO3dapat dilakukan dengan cara….
a.memperkecil tekanan dan menaikkan
suhu
b.
memperkecil
tekanan dan menurunkan suhu
c.memperbesar tekanan dan menaikkan
suhu
d.
memperbesar
tekanan dan menaikkan suhu
e.
menaikkan
suhu dan menambah katalis
11. Pada reaksi kesetimbangan :
Keterangan
|
CO
|
CH4
|
H4O
|
H2
|
Gambar
keadaan kesetimbangan sesaat yang baru setelah volume diperkecil adalah....
a.
e.
12. Tetapan kesetimbangan untuk reaksi
:
a.
b.
c.
d.
e.
Ebtanas 1994
13. Untuk reaksi kesetimbangan :
Maka
besarnya konstanta kesetimbangan (K) untuk reaksi tersebut ….
a.
b.
c.
d.
e.
Ebtanas 1995
14. Reaksi
kesetimbangan :
Harga tetapan kesetimbangan (K)
untuk reaksi tersebut adalah….
a.
b.
c.
d.
e.
Ebtanas 1996
15. Reaksi
kesetimbangan :
a.
d.
b.
e.
c.
Ebtanas 1997
Maka harga tetapan kesetimbangan K sistem ini adalah….
a. 40
b. 80
c. 100
d. 200
e. 400 Ebtanas
1992
17. Dalam bejana bervolume 1 liter
terjadi reaksi :
Mula-mula
terdapat 0,25 mol HI, setelah keadaan kesetimbangan tercapai terdapat 0,10 mol
gas H2.
Harga tetapan kesetimbangan untuk reaksi di atas adalah ….
a. 1 x 10-2 d. 2 x
10-1
b. 2 x 10-2 e. 2 x
10-0
c. 1 x 10-1 Ebtanas 1993
244. Pada suhu tertentu dalam ruang 10 liter
terdapat kesetimbangan dari reaksi :
Bila 80 gram SO3 ( Ar S =
32 ; O = 16) dipanaskan hingga keadaan kesetimbangan pada suhu itu tercapai, Pada
saat setimbang ternyata perbandingan mol SO3 : mol O2 = 2 : 1
Maka harga tetapan kesetimbangan untuk reaksi itu adalah….
a. 25
b. 2,5
c. 0,4
d. 0,04
e. 0,025 Ebtanas
1995
245. Satu mol PCl5 dipanaskan dalam ruang 2 liter pada suhu 100
C, dalam keadan kesetimbangan terdapat 0,6 mol PCl3
Harga
tetapan kesetimbangan pada reaksi di atas adalah…
a. 0,24
b. 0,36
c. 0,40
d. 0,45
e. 0,90 Ebtanas
1996
246. Dalam bejana yang bervolume 2 liter terdapat
kesetimbangan reaksi :
Dalam
keadaan setimbangan terdapat 2 mol N2, 4 mol H2 dan 8 mol NH3
. Maka harga tetapan kesetimbangan reaksi tersebut adalah ….
a. 0,5
b. 1,0
c. 1,5
d. 2,0
e. 2,5 Ebtanas
1997
247, Reaksi
kesetimbangan dari pembentukan P2O5 :
Data diperoleh pada saat kesetimbangan
adalah sebagai berikut :
Zat
|
Volume
|
Konsentrasi pada kesetimbangan
|
P4
|
1 L
|
0,1 M
|
O2
|
1 L
|
3,0 M
|
P2O5
|
1 L
|
0,4 M
|
Reaksi berlangsung pada suhu 25⁰C dalam wadah 1 liter. Tetapan kesetimbangan (Kc) yang
tepat adalah...
a.
b.
c.
d.
e.
UN
2008
248. Dalam
wadah 1 liter dicampurkan sebanyak 4 mol gas NO dan 0,9 mol gas CO sehingga
terjadi reaksi kesetimbangan
Bila pada saat kesetimbangan terdapat 0,1
mol gas CO. Harga tetapan kesetimbangan (Kc) reaksi tersebut adalah....
a.0,2 d. 2,0
b.
0,5 e. 5,0
c.1,6
UN 2009
Daftar Pustaka
Arsyad M, Natsir, 2001, Kamus
Kimia;Arti dan Penjelasan istilah, Jakarta, Gramedia Pustaka
Depdiknas, 2004, Kompetensi Dasar
Kimia untu SMA/MA, Jakarta, BNSP
Depdiknas, 2006, Standar
Kompetensi dan Kompetensi Dasar SMA/MA, Jakarta, BNSP
Keenan, Charles W, et al. 2003. Kimia
untuk Universitas,Edisi ke-6, Jilid 2 dan 2, Jakrta, Erlanngga.
Petrcci, Ralph H, 1999, Kimia
Dasar 2, Jakarta, Erlangga.
Parning,dkk. 2007. Kimia 2. Jakarta,
Yudhistira
Sutresna, Nana, 1994.Kimiauntuk
SMU. Bandung, Ganeça Exact.
Suyanto,dkk. 2007. Kimia untuk
SMA/MA Kelas XI, Jakarta, Grasindo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar